GAZA (Arrahmah.com) – Empat orang yang telah menghilang setelah sebuah terowongan penyelundupan yang menghubungkan Jalur Gaza dengan Mesir runtuh pada pekan lalu, dikonfirmasi oleh pejabat Palestina telah meninggal dunia.
Petugas penyelamat telah menemukan tiga mayat, namun jenazah satu orang masih belum ditemukan, menurut Ashraf Al-Qudra, juru bicara kementerian kesehatan yang berbasis di Gaza mengatakan kepada kantor berita DPA pada Ahad (4/12/2016).
Kru penyelamat telah mencari jenazah sejak pekan lalu ketika terowongan runtuh setelah banjir.
Radio Al-Aqsa yang dijalankan oleh Hamas, mengatakan para korban tenggelam di dalam terowongan, namun belum mengumumkan identitas mereka.
Ini adalah yang terbaru dari serangkaian terowongan yang menghubungkan Jalur Gaza dan Mesir yang telah runtuh. Puluhan warga Palestina telah meninggal dunia dalam kecelakaan terowongan sejak awal tahun. Warga Palestina menjadikan terowongan-terowongan tersebut sebagai satu-satunya jalan untuk menyelundupkan kebutuhan hidup harian dari wilayah Mesir sejak “Israel” memberlakukan blokade ketat di wilayah Gaza.
Mesir juga telah menggunakan air limbah dan air laut untuk membanjiri terowongan selama tiga tahun terakhir dengan mengklaim bahwa terowongan tersebut digunakan untuk menyelundupkan senjata dan “militan”.
Pemimpin rezim Mesir, Abdel Fattah Al-Sisi mulai memberangus terowongan sejak 2014. Sebelumnya diperkirakan terdapat 1.800 terowogan yang mengubungkan Gaza-Mesir dan digunakan untuk menyelundupkan barang-barang ke Jalur Gaza, mulai dari makanan, obat-obatan, bahan bakar, pakaian dan mobil. (haninmazaya/arrahmah.com)