GAZA (Arrahmah.id) – Sejak ‘Israel’ memulai kampanye pengeboman mematikan di Lebanon, pasukan pendudukan juga terus menggempur Gaza, dengan jumlah korban syahid Palestina melonjak hingga setidaknya 41.467.
Berikut ini beberapa hal penting yang mungkin terlewatkan oleh Anda:
Setidaknya 10 orang syahid dalam serangan ‘Israel’ terhadap sebuah sekolah
Pada Senin (23/9/2024), pasukan ‘Israel’ menewaskan sedikitnya 10 warga Palestina, termasuk lima wanita dan anak-anak, dalam serangan terhadap sekolah-sekolah yang menampung para pengungsi di kamp pengungsi Nuseirat dan al-Shati.
Hal ini menyusul terbunuhnya sedikitnya 32 warga Palestina, termasuk 16 anak-anak, dalam serangkaian serangan ‘Israel’ terhadap sekolah-sekolah yang menampung para pengungsi selama tiga hari, menurut badan kemanusiaan PBB.
Pada Sabtu (21/9), 22 warga Palestina tewas dalam serangan ‘Israel’ terhadap Sekolah al-Zaytun di Kota Gaza. Tujuh orang lainnya tewas keesokan harinya dalam serangan terhadap Sekolah Kafar Qasam yang juga berada di Kota Gaza.
Juga pada Ahad (22/9), seorang gadis Palestina dan orang tuanya tewas dalam serangan di sekolah Khalid Bin Waleed di kamp pengungsi Nuseirat.
Badan kemanusiaan PBB, OCHA, meminta militer ‘Israel’ “untuk menghentikan serangan terhadap sekolah-sekolah yang menyediakan tempat berlindung terakhir bagi warga Palestina di Gaza”.
Serangan ‘Israel’ di Gaza bagian tengah dan selatan menewaskan 12 orang
Sejak kemarin malam (23/9), sedikitnya 12 warga Palestina tewas dalam serangkaian serangan terhadap Khan Younis, Deir el-Balah dan kamp pengungsi Bureij.
Pada Selasa (24/9), dua rumah tinggal menjadi sasaran setelah tengah malam di Khan Yunis, menewaskan sedikitnya tujuh warga Palestina menurut kementerian kesehatan Gaza.
Sementara itu, dua orang lainnya tewas dalam serangan pesawat tak berawak yang menargetkan kendaraan mereka di sebelah timur Deir el-Balah pada Selasa dini hari (24/9).
Tiga warga Palestina juga tewas dan lainnya terluka dalam pengeboman ‘Israel’ terhadap sebuah rumah di kamp pengungsi Bureij, Al Jazeera Arabic melaporkan.
Hujan deras membanjiri kamp-kamp darurat
Hujan deras telah membanjiri tenda-tenda pengungsi di seluruh Gaza, menghanyutkan sebagian dari mereka dan memaksa keluarga-keluarga mengungsi ke tempat terbuka.
“Tempat penampungan hancur dan harta benda warga hancur,” kata UNRWA. Badan PBB itu mengatakan ada kebutuhan mendesak untuk meningkatkan akses kemanusiaan ke Jalur Gaza dan “terpal dan tenda yang tersedia jauh dari cukup”.
AP melaporkan bahwa di Mawasi, sebuah wilayah yang terletak di sebelah barat Khan Yunis di Gaza selatan, anak-anak berjalan tanpa alas kaki melewati lumpur yang tingginya mencapai di atas mata kaki mereka, sementara para pria berusaha menyelamatkan barang-barang dan makanan kaleng dari lumpur tersebut.
Menurut Reuters, harga tenda baru dan terpal plastik telah melonjak.
Brigade Al-Qassam menyergap konvoi militer ‘Israel’
Sayap bersenjata Hamas, Brigade Al-Qassam, mengatakan pada Senin (23/9) pihaknya menyergap konvoi kendaraan lapis baja ‘Israel’ di Rafah.
Kelompok tersebut mengklaim bahwa para pejuangnya berhasil memikat konvoi tersebut ke dalam “penyergapan yang dipersiapkan dengan baik” dan menyerang mereka dengan roket anti-tank serta meledakkan alat peledak yang ditanam.
Belum ada komentar langsung dari militer ‘Israel’. (zarahamala/arrahmah.id)