MUMBAI (Arrahmah.com) – Empat anggota Jamaat Tabligh (JT) yang akan melayat pemakaman temannya di desa Ambajogai, Maharashtra, diserang. Kepala mereka dipukul batu bata, jenggot mereka dicabuti, dan tubuh mereka dipukuli rotan.
“Tum Hindustan mein rehne ke laayak nahi ho, tum yahan nahi reh sakte.” Ini adalah kata-kata para penyerang yang memukuli Suhail Tamboli, Aslam Ather, Sayyed Layak, dan Nizamuddin Qazi pada malam tanggal Rabu (16/9/2020) di Maharashtra.
Sebagaimana dikutip dari Two Circles pada Sabtu (19/9), menurut anggota JT ini mereka diserang ketika sedang mengambil air untuk pendingin dan memarkir mobil.
Tidak lama berselang, dua pria dengan topi tengkorak dan Kurtas datang ke tempat mobil mereka diparkir dan tanpa alasan mulai melecehkan Aslam dan Nizamuddin.
Para anggota JT dengan sopan mencoba untuk menangani situasi tetapi orang-orang tersebut memanggil enam pria lain yang datang bersenjatakan tongkat.
“Mereka pasti berniat membunuh kami malam itu,” kata Suhail Tamboli (34) “Mereka juga mencabut jenggot kami dan melemparkan sorban kami.”
Kejadian itu terjadi sekitar pukul sepuluh kurang seperempat dan berlangsung selama empat puluh menit berikutnya.
“Salah satu dari mereka memecahkan batu bata dua kali di kepala saya dan terus memukul saya dengan tongkat hingga patah,” kata Suhail yang berpikir akan mati hari itu.
Aslam Ather (24) dan Sayyed Layah (38) yang sedang menunggu di dekat mobil pun ikut dipukuli namun mereka berdua sempat melarikan diri menghindari pukulan. Mereka bersembunyi di pertanian terdekat.
Setelah puas memukuli, para penyerang kemudian merusak mobil dan pergi.
“Kami mendengar mereka mengatakan ‘mereka mati’ kepada temannya yang lain dan pergi,” ungkap Aslam.
Aslam dan Sayyed kemudian menelepon ke desa mereka dan memberi tahu mereka tentang insiden yang menyebabkan Suhail dan Nizamuddin dibawa ke Rumah Sakit Pemerintah Ambejogai. (hanoum/arrahmah.com)