DUBAI (Arrahmah.com) – Maskapai penerbangan ternama di dunia, Emirates Airline, melarang sejumlah perempuan Tunisia melakukan perjalanan ke Dubai pada Jum’at tanpa ada penjelasan, lansir MEMO pada Sabtu (23/12/2017).
Menurut pejabat Tunisia, Afrique Presse, sejumlah perempuan Tunisia dari segala usia tidak diizinkan untuk naik pesawat, bahkan jika ditemani oleh pasangan, dan terlepas dari apakah mereka akan pergi ke UEA atau berniat untuk melakukan perjalanan ke tempat tujuan lain.
Larangan tersebut menciptakan adegan kacau di meja pengecekan Emirati di bandara. Para perempuan yang terlibat mengatakan bahwa keputusan tersebut diskriminatif terhadap kaum perempuan Tunisia dan merupakan pelanggaran hak penumpang, mengingat mereka adalah pemegang visa dan memiliki tiket yang sah.
Perdana Menteri Tunisia, Youssef Chahed, bertemu dengan Duta Besar UEA, Salem Issa Elkattam Zeabi, namun tidak ada rincian tentang pertemuan tersebut yang diumumkan. Tidak ada alasan mengapa larangan tersebut diberikan oleh sumber resmi di negara manapun.
Salah seorang blogger Tunisia, Dr Sahbi Amri, mengatakan kepada Quds Press bahwa larangan ini sungguh memalukan semua warga di Tunisia, tidak hanya kaum perempuan.
“Ini adalah upaya putus asa untuk menyinggung kehormatan rakyat Tunisia dan martabat perempuan Tunisia, sebagai tanggapan terhadap pendirian Tunisia melawan penjualan Yerusalem pada penjajah ‘Israel’, yang didukung oleh Amerika dan beberapa negara Teluk,” klaimnya.
“Hubungan telah menegang antara otoritas UEA dan Tunisia sejak keberhasilan revolusi Tunisia, dan UEA telah berupaya menggoyahkan negara dan menyebabkan kegagalan transisi demokrasi dengan mendukung kontra revolusi.” (althaf/arrahmah.com)