Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang…
Amerika Serikat saat ini sedang ada di ujung tanduk, mereka memanfaatkan segala hal yang tidak bermanfaat untuk menyelamatkan diri. Setiap hari, mereka masuk ke dalam badai besar. Pertemuan Darurat NATO adalah salah satu contoh di mana Amerika selalu memaksakan kehendak mereka tetapi semua usaha mereka tidak pernah berarti apa-apa.
Sekretaris Pertahanan AS, Robert Gates, mengulang retorikanya dalam pertemuan yang diikuti oleh masing-masing menteri pertahanan negara anggota NATO. Ia mengatakan, situasi di Afghanistan semakin buruk dan misi NATO adalah untuk menghadapi bahaya dan tantangan besar tersebut. Ia mendorong para anggota NATO tersebut untuk mengirimkan pasukan tambahan ke Afghanistan. Akan tetapi, semua menteri pertahanan NATO menolak permintaan AS tersebut dan dalam satu suara mengatakan bahwa mereka tidak siap untuk mengirimkan pasukan tambahan ke Afghanistan.
Mereka mengatakan, negara anggota NATO sedang bergulat dengan krisis ekonomi. Selain itu, arus opini publik yang berkembang di masing-masing negara ini justru menolak pengiriman pasukan ke Afghanistan, mereka tidak siap menyaksikan banyak jenazah dan korban luka-luka dari pasukannya jika benar-benar dikirim dalam perang Afghanistan.
Merujuk pada desakan dan tekanan Amerika, yang hanya bisa diterima di kubu Amerika, setidaknya, NATO harus mengirim pasukan untuk waktu tertentu, sebagai contoh, untuk mengamankan pemilihan presiden bagi pemerintah Kabul, jika NATO tidak siap mengirimkan pasukannya untuk waktu yang lebih lama. Dalam pandangan AS, hal ini merupakan jaminan prestasi dan keselamatan anggota NATO terhadap AS.
Tetapi NATO tidak menunjukkan kesediaan dan kesiapan untuk mengikuti permintaan Amerika. Karena bagaimanapun, mereka pikir Jerman telah berjanji mengirimkan 600 orang pasukannya dan Itali 500 personil.
Analis politik global percaya bahwa proses diplomasi AS di berbagai level dunia untuk memperoleh janji negara-negara NATO untuk mengutus pasukan mereka, yang menandakan kondisi Washington yang terancam, mencoba memanfaatkan semua tipu muslihat untuk menerima kehendak mereka. Hanya saja, semua itu selalu berakhir dengan kegagalan dan keputusasaan. Alasannya jelas dan cukup bisa dimengerti.
Semua itu adalah kebijakan ekspansi Amerika! Sekarang semua negara tahu motif di balik kunjungan Amerika ke berbagai negara di dunia. Untuk itu, mereka tidak ingin mengikuti aturan yang membiarkan anak-anak mereka terbunuh dan enggan menyaksikan ekonomi mereka dipermainkan oleh kepentingan Amerika.
Amerika telah menumpahkan darah dari orang-orang Afghanistan yang sengsara dan tidak bersalah selama delapan tahun dan mengobrak-abrik nilai-nilai Islam. Namun Allah Yang Maha Kuasa akan membalas kelakuan buruk AS tersebut lewat tangan-tangan orang Afghanistan. Tentara-tentara Amerika akan menarik diri dari negara yang pernah mereka serang dan permalukan itu. Insya Allaah…
25 Februari 2009
Emirat Islam Afghanistan