DOHA (Arrahmah.com) – Dewan Kerjasama Teluk (GCC) mengatakan pemimpin Qatar telah diundang ke pertemuan puncak blok itu pekan depan di tengah upaya untuk memulihkan perpecahan antara Doha dan aliansi yang dipimpin Saudi, lansir media hari ini (30/12/2020).
Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani menerima undangan resmi dari Raja Saudi Salman ke pertemuan puncak enam negara Teluk pada 5 Januari di Arab Saudi, yang disampaikan oleh Sekretaris Jenderal GCC Nayef Falah Al-Hajraf.
Tidak jelas apakah Sheikh Tamim – yang diundang ke KTT terakhir tetapi menolak, mengirim Perdana Menteri Abdullah bin Nasser bin Khalifa Al Thani – akan menghadiri KTT bulan depan.
Selain Arab Saudi dan Qatar, GCC mencakup Bahrain, Oman, Kuwait, dan Uni Emirat Arab (UEA).
Pada Juni 2017, Arab Saudi dan sekutunya, UEA, Bahrain, dan Mesir memutuskan hubungan dengan Qatar, mengatakan pihaknya mendanai kelompok “teroris” dan terlalu akrab dengan Iran.
Qatar telah berulang kali membantah tuduhan tersebut dan mengatakan “tidak ada pembenaran yang sah” untuk pemutusan hubungan.
Setelah memutuskan hubungan, keempat negara mengeluarkan daftar 13 tuntutan untuk Qatar, termasuk menutup Jaringan Media Al Jazeera.
Kuartet yang dipimpin Saudi itu kemudian memaksa warga Qatar yang tinggal dan bekerja di negara mereka untuk pergi, menutup wilayah udara mereka untuk pesawat Qatar dan menutup perbatasan dan pelabuhan mereka, memisahkan beberapa keluarga berkebangsaan campuran.
Partisipasi Sheikh Tamim ini disinyalir akan menandakan membaiknya keretakan aliansi Teluk. (Althaf/arrahmah.com)