WASHINGTON (Arrahmah.com) – The Guardian melaporkan bahwa alamat Email dan password milik pejabat AS,Inggris dan NATO di posting secara online setelah aksi hacking terhadap perusahaan analisis Intelijen AS oleh kelompok hacker Anonymous yang mengkalim via twitter bahwa mereka telah mencuri data email dan informasi kartu kredit dari para klien pribadi Stratfor, pada (25/12/2011) lalu.
Rincian pejabat intelijen senior Inggris dan staf pertahanan AS di hack. Berdasarkan analisis yang keluar dari The Guardian oleh John Bumgarner, seorang ahli cyber-security di US Cyber Consequences Unit, sebuah badan penelitian di Washington.
Dalam kasus AS, rincian data milik 173 anggota militer salibis AS yang bertugas di Afghanistan telah dipublikasikan, termasuk rincian pribadi milik mantan wakil presiden, Dan Quayle dan mantan sekretaris negara, Henry Kissinger.
Temuan Bumgarner menyatakan, sekitar 221 pejabat militer salibis Inggris dan 242 staf penjajah NATO juga ikut menjadi korban termasuk penasehat Organisasi intelijen Inggris, sebuah badan yang melaporkan “informasi sensitif” kepada menteri Inggris David Cameron, dan sekitar 19.000 alamat email milik anggota militer salibis AS juga bocor.
Stratfor yang berbasis di Texas, adalah perusahaan intelijen yang mengkhuskan diri dalam “urusan luar negeri dan keamanan”.
Selebaran hasil hack yang berisi alamat email dan password terenkripsi berjumlah sekitar 850.000 anggota yang berlangganan di web konsultasi tersebut.
Lebih dari 75.000 pelanggan stratfor juga harus meneri nomor kartu kredit dan alamat email mereka dicantumkan secara terbuka, demikian yang dilaporkan The Guardian.
Para ahli IT mengkalim bahwa password terenkripsi dapat dirusak dengan cepat oleh off the shelf software (COTS).
“kami mengetahui bahwa rincian data para pelanggan situs Stratfor telah dipubliksikan di dalam domain publik”, kata seorang juru bicara pemerintah Inggris.
Para hacker mengatakan, mereka dapat mencuri beberapa informasi karena Stratfor tidak mengenkripsi datanya, yang membuktikan kelemahan dan menyebabkan rasa malu dari perusahaan intelijen dunia.
Anonymous telah terlibat sejumlah eksploitasi hacking, termasuk belum lama ini mempermalukan situs Departemen Pertahanan Suriah sebagai aksi protes atas kebrutalan rezim Suriah yang membunuh para demonstran anti-pemerintah.
(siraaj/arrahmah.com)