WASHINGTON (Arrahmah.id) – Isyarat tangan miliarder Elon Musk saat berpidato dalam perayaan pelantikan Presiden Donald Trump pada Senin (20/1/2025) menuai polemik di dunia maya di mana warganet membandingkan dengan penghormatan ala Nazi.
Musk naik panggung Capital One Arena di Washington diiringi sorak sorai yang meriah, mengayunkan lengannya dan berteriak, “Yesssss”.
“Ini bukan kemenangan biasa. Ini adalah persimpangan jalan peradaban manusia,” katanya. “Ini benar-benar penting. Terima kasih telah mewujudkannya! Terima kasih,” katanya.
Sambil menggigit bibir bawahnya, dia memukulkan tangan kanannya ke jantungnya, jari-jarinya terbuka lebar, lalu mengulurkan lengan kanannya, dengan tegas, ke atas, telapak tangan menghadap ke bawah dan jari-jarinya saling menempel.
Lalu dia berbalik dan membuat gerakan tangan yang sama kepada orang banyak di belakangnya.
“Hati saya tertuju pada Anda. Berkat Anda, masa depan peradaban terjamin,” katanya saat mengakhiri gerakan itu.
Elon Musk goes masks off and does a Nazi salute. pic.twitter.com/GqAtDyWYLg
— Anonymous (@YourAnonCentral) January 20, 2025
Gerakan-gerakan itu dengan cepat direspon secara daring.
“Apakah Elon Musk hadir di pelantikan Trump?” tanya Jerusalem Post.
Liga Anti-Pencemaran Nama Baik, yang melacak antisemitisme, tidak setuju. “Tampaknya @elonmusk membuat gerakan canggung di saat antusiasme, bukan penghormatan ala Nazi, tetapi sekali lagi, kami memahami bahwa orang-orang sedang gelisah,” tulisnya pada Senin (20/1).
Juru bicara Musk dan Trump tidak segera membalas permintaan komentar.
Tak lama setelah pidatonya, Musk mengunggah klip video Fox yang berisi sebagian pidatonya di jejaring media sosial miliknya, X. Klip tersebut terputus dari podium saat ia membuat gerakan pertama sambil menghadap kamera. “Masa depan begitu menarik,” tulisnya di atas klip tersebut.
Beberapa pengguna X membela Musk, dengan mengklaim bahwa Musk mengungkapkan “hati saya tertuju kepada Anda” dan mengkritik unggahan yang menyiratkan hal sebaliknya.
Musk adalah pendukung partai sayap kanan Alternative for Germany (AfD), sebuah partai anti-imigrasi dan anti-Islam yang dicap sebagai ekstremis sayap kanan oleh dinas keamanan Jerman, dalam pemilihan nasional mendatang.
Ia menjadi tuan rumah siaran dengan pemimpin partai di platform media sosialnya awal bulan ini. (zarahamala/arrahmah.id)