KAIRO (Arrahmah.com) – Tokoh Mesir pro-demokrasi, Mohamed ElBaradei, menyatakan dalam sebuah wawancara televisi pada Minggu (12/6/2011) bahwa ia tidak yakin dirinya akan maju sebagai presiden, Guardian melansir pada Senin (13/6).
ElBaradei, mantan kepala Badan Energi Atom Internasional, merupakan salah seorang pemimpin yang diidolakan selama ‘kebangkitan’ Mesir yang menendang Hosni Mobarak. Namun survei menyatakan bahwa ia kurang punya cukup politis untuk mengikuti pemilihan presiden.
“Saya tidak ingin maju hanya sebagai presiden. Saya ingin mengubah negara ini,” katanya. “Saya ingin maju sebenarnya, namun saya tidak ingin menjadi bagian yang dikendalikan.”
Rezim Mubarak jatuh karena korupsi, pelanggaran terhadap hak asasi, serta buruknya penanganan terhadap krisis ekonomi yang menimpa Mesir.
Dalam wawancara itu, ElBaradei pun mengritik cara para penguasa militer menangani periode transisi di Mesir.
“Situasi kita berantakan untuk menjelang masa depan politik Mesir,” ungkapnya.
Ia menyatakan keputusan yang diambil oleh militer tidak didiskusikan dan telat. Ia memberi contoh bagaimana lambatnya militer memecat sejumlah pejabat yang terlibat dalam kekerasan dan yang menyembunyikan uang rakyat yang dicuri Mubarak. Ini sungguh membingungkan, ujarnya.
Ia pun mengritik kurangnya depat politik pra-referendum yang diadakan pada Maret lalu mengenai pembentukan konsititusi Mesir yang baru. (althaf/arrahmah.com)