KAIRO (Arrahmah.com) – Mohamed ElBaradei, mantan kepala Badan Energi Atom Internasional dan calon presiden Mesir, kembali mengulangi seruan untuk penundaan pemilihan parlemen, yang saat ini telah dijadwalkan pada bulan September, Al Masry Al Youm menyatakan pada Sabtu (7/5/2011).
Di sela-sela konferensi yang digelar dua hari lalu di Portugal, ElBaradei memberikan laporan yang isinya menyerukan penyusunan konstitusi sebelum pemilihan. ElBaradei terus mendesak agar Mesir memiliki konsititusi yang demokratis yang diklaimnya akan membawa perubahan di Mesir.
Dia menambahkan, “Kami harus memperoleh lebih banyak waktu sebelum menyelenggarakan pemilu. Saya lebih suka jika konstitusi dirancang sebelum pemilu.”
ElBaradei mengatakan bahwa Mesir harus berusaha untuk merumuskan konstitusi yang mirip dengan Jerman, yang katanya, menjamin hak-hak dasar seperti kebebasan berekspresi dan agama.
“Penyusunan konstitusi seperti itu akan disambut oleh semua orang dan akan menjamin hilangnya ketakutan bahwa negara ini akan bergerak ke arah yang salah.”
ElBaradei berusaha untuk menghilangkan stigma di kalangan Barat bahwa kuatnya Ikhwanul Muslimin di Mesir akan menggiring Mesir menjadi negara yang tegak atas dasar sebuah agama, Islam. Ikhwanul Muslimin sendiri menyatakan bahwa kelompoknya tidak akan pernah akan mendirikan negara Islam di Mesir.
Sementara itu, penduduk Qena mengundang ElBaradei untuk mengunjungi kegubernuran mereka dalam rangka membahas platform kampanyenya. Menurut sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh tim Kampanye untuk Mendukung ElBaradei, 5000 leaflet dan 200 CD sudah dibagikan di Istana Square di Minya untuk menanggapi kebohongan tentang ElBaradei.
Tim sukses ElBaradei ini juga telah membagikan 4000 selebaran di Alexandria, sekali lagi dalam menanggapi tuduhan mengenai peran ElBaradei dalam invasi Irak dan posisinya di Pasal 2 Konstitusi. (althaf/arrahmah.com)