KAIRO (Arrahmah.com) – Kepemimpinan Mesir dalam kekacauan total, ungkap aktivis politik Mohamed ElBaradei dalam wawancara di sebuah surat kabar.
“Saya pikir kekuasaan yang kacau yang dijalankan oleh rezim ini seperti Titanic. Tikus-tikus membiarkan kapal itu tenggelam,” ujar pemenang hadiah Nobel perdamaian dan mantan diplomat PBB itu kepada koran Austria, Die Presse, dalam sebuah wawancara yang dipublikasikan pada hari Jumat (11/2/2011).
“Militer memainkan peran sentral. Sampai sekarang sebagian besar telah netral, tapi saatnya militer harus berpihak pada rakyat. Selama transisi di Mesir kita perlu tentara untuk membela demokrasi tahap awal ini,” katanya.
Mubarak menantang protes massa pada Kamis (11/2) dan menolak untuk mengundurkan diri.
El Baradei, yang telah kembali ke Mesir setelah bertahun-tahun di luar negeri dan saat ini menjalankan gerakan politik liberal ini, termasuk seorang teknokrat yang kredibilitas tak terbantahkan.
“Pemilu bebas dan adil harus dilakukan setelah masa transisi satu tahun,” katanya, setelah konstitusi baru dibuat.
ElBaradei mencemooh pernyataan Mubarak bahwa ia akan mengalihkan kekuasaan kepada wakilnya yang baru, mantan kepala intelijen Omar Suleiman, sejalan dengan konstitusi.
“Para pemrotes di jalan-jalan merasakan hal yang sama pada Sulaiman karena mereka merasa ia tidak ada bedanya dengan Mubarak. Bagi mereka, ia adalah Mubarak yang bercermin.”
ElBaradei mengatakan terlalu dini untuk mengatakan apakah ia akan mencalonkan diri sebagai presiden ataukah tidak.
“Prioritas utama saya adalah untuk menjadikan Mesir sebagai negara demokratis di mana keadilan sosial berlaku. Ini bukan usaha mengganti individu, melainkan mengubah pemerintahan. Ini bukan soal siapa yang memimpin negara, tapi bagaimana memimpin negara.”
Ia meminta Amerika Serikat dan para pemimpin Eropa agar berpihak pada rakyat Mesir.
“Atau apa yang tersisa dari kredibilitas mereka, terutama kredibilitas Amerika? Jika anda ingin berinvestasi di Mesir yang baru dan Timur Tengah yang baru, Anda harus memperjelas secara cepat bahwa Anda memihak rakyat Mesir.”
ElBaradei, yang memimpin Badan Energi Atom Internasional yang berbasis di Wina sampai akhir 2009, menyuarakan kekhawatiran tentang keselamatannya sendiri.
“Saya memiliki keamanan di sini dan saya tidak bisa meminta pemerintah untuk memberi keamanan. Ini adalah resiko, dan saya harus mengambil resiko ini, “katanya.
Saat diminta memberikan reaksi atas keputusan Presiden Mesir Hosni Mubarak untuk tetap di kantor, El Baradei memperingatkan bahwa Mesir akan meledak dan perlu diselamatkan oleh militer.
“Mesir akan meledak. Militer harus menyelamatkan negara sekarang,” kata El Baradei melalui Twitter.
El Baradei, diwawancarai dari Mesir oleh CNN, mengatakan, “Rakyat sangat marah.” Dia menambahkan bahwa semua saat ini bergantung pada tentara untuk menyelamatkan Mesir dari kehancuran.
“Kita harus cukup khawatir,” katanya. “Mereka (Mubarak dan Wakil Presiden Omar Suleiman) perlu menyingkir. Rakyat telah kehilangan kepercayaan.” Sebelumnya, Mubarak mengumumkan bahwa ia mendelegasikan kewenangan pada Sulaiman. (althaf/arrahmah.com)