YERUSALEM (Arrahmah.com) – Sekelompok ekstrimis Yahudi merupakan tersangka pembakaran sebuah masjid di kota utara Israel pada Senin (5/12/2011). Serangan ini merupakan rentetan serangan anti-Arab terbaru yang menyebabkan Palestina geram.
Setelah membakar masjid di desa Tuba-Zangariya, para penyerang juga mencoret dinding masjid dengan kata-kata “revenge” dan “price tag”.
Pesan serupa juga tampak dalam insiden lain di Tepi Barat, dimana para penyerang juga membakar sejumlah masjid, mobil, dan kebun zaitun milik Palestina. Mereka juga mencoret-moret sebuah pangkalan militer Israel dan rumah salah seorang aktivis anti-permukiman Israel di Yerusalem.
Kelompok-kelompok ekstremis ini mengatakan serangan tersebut merupakan balasan atas upaya untuk membongkar permukiman ilegal Yahudi.
Peningkatan serangan ekstrimis ini pun dikaitkan dengan kebergabungan Palestina dalam keanggotaan penuh PBB.
Sementara itu, warga desa Tuba-Zangariya memprotes serangan, dan puluhan pemuda bentrok singkat dengan polisi Israel, yang telah dikerahkan untuk mencegah bentrokan Arab Israel di kota-kota yang menjadi lokasi permukiman Yahudi.
Pemimpin Arab mengatakan mereka menduga serangan itu terinspirasi oleh pernyataan dari rabbi di kota Safed, salah satu kota ultra-Ortodoks. Di kota tersebut, para pemimpin agama Yahudi telah menghasut kekerasan dan diskriminasi terhadap warga Arab yang jumlahnya 20 persen dari total populasi Israel. Baru-baru ini, bahkan para rabi Yahudi Safed mendesak para penganutnya untuk tidak menyewa properti pada orang Arab. (althaf/arrahmah.com)