HEBRON (Arrahmah.com) – Sekelompok ekstrimis Yahudi mengibarkan bendera Israel di atas Masjid Ibrahimi, yang terletak di selatan kota Hebron untuk pertama kalinya sejak Hebron jatuh di bawah pendudukan Israel pada tahun 1967.
Kantor berita Milad melaporkan bahwa kepala Departemen Wakaf dan Sumbangan di Hebron, Zeid Al-Ja’bary mengecam tindakan provikatif ini dan menyatakan bahwa “ini adalah serangan terhadap simbol relijius dan situs bersejarah untuk jutaan ummat Islam di seluruh dunia”.
Dia menambahkan bahwa ini adalah tindakan provokatif serius yang berbahaya yang menargetkan tempat suci.
Perlu diketahui bahwa Perdana Menteri Zionis dan mitra koalisi fundamentalis memutuskan untuk mempertimbangkan Masjid Ibrahimi sebagai “Gua Leluhur”, sebagai bagian dari warisan sejarah Yahudi, sebuah langkah untuk menghalangi Palestina untuk memiliki secara resmi daftar kota-kota bersejarah dan arkeologi dari UNESCO.
Gubernur Hebron, Kamel Hameed mengatakan bahwa “menulis nama jalan dalam bahasa Ibrani, menamai kembali Masjid dalam bahasa Ibrani dan menempatkan besi penghalang serta gerbang elektronik di pintu masuknya adalah tindakan provokatif yang dimaksudkan untuk mencegah ummat Islam memasukinya.”
Dia menambahkan bahwa Masjid Ibarahimi ada di dalam hati dan pikiran jutaan muslim di seluruh dunia, ekstrimis Yahudi hanya berusaha mendorong wilayah tersebut ke dalam ketidakstabilan.
Wakil Gubernur Hebron menyatakan tindakan Israel merupakan bagian dari pelanggaran, termasuk keputusan Israel untuk mempertimbangkan Masjid sebagai warisan “Yahudi” adalah keputusan yang ditolak oleh banyak organisasi ham dan lembaga kebudayaan di seluruh dunia. (haninmazaya/arrahmah.com)