LONDON (Arrahmah.com) – Menghasut sentimen anti–Muslim dan rasisme di Inggris, sebuah kelompok sayap kanan Inggris telah melatih pengikutnya untuk melawan Muslim Inggris di jalan-jalan sebagai bagian dari kampanye “perang salib Kristen” melawan Islam.
Mereka telah menyewa sebuah pusat kebugaran dan seni bela diri sehingga mereka bisa berlatih dengan saling bergulat di antara mereka sendiri, pelatihan itu dimaksudkan untuk berkonfrontasi dengan ummat Islam,” Mathew Collins of Hope Not Hate mengatakan kepada Daily Record pada Senin, (23/6/2014).
Organisasi sayap kanan, Britain First, juga telah merekrut anak-anak untuk melatih mereka di pertempuran jalanan melawan Muslim di sebuah klub gulat yang sadis.
Sesi gulat yang bebas biaya ini, yang dipimpin oleh perusuh terkenal di Skotlandia Jim Dowson dari ‘Britain First‘, telah memicu kemarahan di kalangan aktivis anti–rasisme yang dengan keras menolak hal itu.
“Rasisme Britain First serta prasangka buruknya tidak bisa diterima di sini,” kata Vicky Burns sambil menunjukkan kartu merah rasisme Skotlandia.
Berita tentang pelatihan gulat di pusat kebugaran untuk para pasukan perang salib muncul setelah serangkaian serangan terhadap beberapa masjid di Inggris selama beberapa minggu terakhir.
Serangan itu, yang merupakan bagian kampanye “perang salib Kristen“, telah dilaporkan terjadi di beberapa masjid di London, Glasgow, Bradford dan kota-kota Inggris lainnya.
Menurut perwakilan dari Britain First, sebuah cabang dari partai Nasional Inggris yang ikut bersaing di pemilihan lokal dan Eropa bulan ini, kunjungan ke masjid-masjid itu adalah bagian dari kampanye “perang salib Kristen” melawan Islam.
Serangan itu telah menimbulkan keprihatinan atas keselamatan komunitas Muslim jika kampanye anti-Islam itu terus berlanjut.
Sementara itu, pemimpin komunitas Muslim telah menuntut untuk segera menindak lanjuti serangan tersebut. Dia juga memperingatkan bahwa taktik inflamasi bisa memprovokasi pemuda Muslim untuk ikut berkonfrontasi.
Peringatan terhadap klub gulat dan kegiatan anti–Muslim baru-baru ini, Collins menyebut Britain First sebagai “kelompok yang paling berbahaya yang muncul di sisi paling kanan selama bertahun-tahun“. Dia juga mendesak pihak berwenang untuk mengambil tindakan yang tepat terhadap mereka.
Para aktivis anti-rasisme juga memperingatkan bahwa Braitian First bisa menghasilkan iklim ketakutan dan tindakan mereka bisa menyebabkan reaksi kekerasan.
(ameera/arrahmah.com)