NEW DELHI (Arrahmah.com) – Kelompok ekstrimis Hindu di India meningkatkan penyerangan ke industri pengolahan daging sapi di negara itu, memicu protes dari para pengusaha yang khawatir bisnis mereka terancam, sebagaimana dilansir oleh Reuters, Rabu (25/2/2015).
Menurut pejabat di negara bagian Maharashtra, jumlah penyerangan tersebut mengalami peningkatan pada bulan ini. Massa dari organisasi ekstrimis Hindu menghentikan pengiriman daging sapi ke rumah jagal.
Menurut pejabat di Maharashtra, bulan ini ada sekitar 10 truk pengantar sapi dari Mumbai yang dicegat. Sapi-sapi itu dirampas dan sopirnya dipukuli walau telah menunjukkan surat jalan resmi.
Pedagang daging sapi yang mayoritas adalah Muslim khawatir serangan ini dilakukan oleh para simpatisan dari partai berkuasa Bharatiya Janata Party, BJP.
“Kami telah melakukan semuanya sesuai dengan hukum, tapi orang-orang ini menyerang dan mengganggu usaha kami tanpa alasan,” kata Muhammad Shahid Sheikh, ketua kelompok pengirim sapi di Deonar, lokasi rumah potong hewan terbesar di luar kota Mumbai.
Sapi adalah binatang yang dianggap suci oleh ummat Hindu di India. Kebanyakan daging yang dikonsumsi di negara itu berasal dari kerbau, yang tidak dipuja. Penyembelihan sapi hanya boleh dilakukan di dua dari 29 negara bagian di India.
Namun, kelompok Hindu nasionalis yang salah satunya adalah Vishwa Hindu Parishad, VHP, tetap memprotes untuk mengkonsumsi sapi dan kerbau. Beberapa kelompok Hindu ini memiliki hubungan dengan BJP, partai dari Perdana Menteri India, Narendra Modi.
Sebelumnya, organisasi Hindu di India menuai kritik setelah adanya peristiwa pemurtadan Muslim secara massal di Kerala dan Gujarat.
Muhammad Ali Qureshi, presiden Asosiasi Pedagang Daging Sapi Bombay mengungkapkan bahwa saat ini proses pengolahan daging telah pulih kembali, namun dia mengatakan akan ada protesbesar-besaran jika masalah serupa terjadi lagi.
“Kami akan memantau situasi ini selama satu bulan dan jika pemerintah tidak memegang janji, kami akan meluncurkan protes dalam skala nasional,” kata Qureshi.
Tapi VHP mengaku tetap berkeras akan terus melancarkan protes terhadap konsumsi sapi dan kerbau.
“Kami tidak peduli jika pedagang daging bangkrut atau akan mogok. Pemerintah sebelumnya mendukung industri daging sapi untuk mendapatkan suara dari komunitas minoritas tapi mereka tidak mendapat dukungan dari pemerintah baru ini,” kata Laxmi Narayan Chandak, ketua komisi perlindungan sapi VHP di Maharashtra.
(ameera/arrahmah.com)