PALESTINA (Arrahmah.com) – Sementara pembatasan keras diberlakukan pada kaum Muslimin yang mencoba untuk beribadah di Masjid Al-Aqsa, ektrimis Yahudi “Israel” pada Rabu (12/4/2017) kembali menyerbu Masjid Al-Aqsa dengan dikawal polisi “Israel”, lapor kantor berita Safa.
Juru bicara Mantan Wakil Knesset Moshe Feiglin ada di antara hampir 300 ekstrimis Yahudi yang memasuki tempat suci umat Islam itu. Mereka menyerbu Al-Aqsa dalam rangka hari raya Paskah Yahudi.
Di sana Feiglin bergabung dengan Yehuda Etzion, pendiri Gerakan Yahudi, teroris yang merencanakan untuk mengebom Masjid Al-Aqsa bersama dengan bus yang membawa penumpang Palestina pada tahun 1980-an.
Polisi pendudukan “Israel” membuka Gerbang Al-Magharbeh, satu dari tujuh gerbang Al-Aqsha, pukul 07.30 waktu setempat dan mengerahkan petugas di sekitar pintu masuk dan di dalam masjid.
Menurut Koordinator Informasi Departemen Awqaf (Wakaf Keagamaan) di Yerusalem, Firas Al-Dibbis, pada saat pintu gerbang ditutup pada pukul 11:00, 291 ekstremis telah lewat. Para pemukim tersebut diduga melakukan ritual Talmud pada apa yang mereka sebut Temple Mount bersama dengan “tarian religius” di depan Gerbang Singa sebelum meninggalkan tempat suci tersebut.
Sementara ritual Yahudi berlangsung di kompleks Al-Aqsa, polisi “Israel” Al-Dibbis melarang puluhan jamaah Palestina memasuki masjid. Mereka akhirnya harus melaksanakan shalat di jalanan Kota Tua di sekitar kompleks Al-Aqsa. (banan/arrahmah.com)