TELUK (Arrahmah.com) – Pada Rabu (10/12/2014), Al-Malahim, sayap media resmi AQAP merilis sebuah pernyataan yang diperuntukkan kepada masyarakat Amerika Serikat (AS) dalam sebuah video berdurasi kurang dari 7 menit.
Mujahidin AQAP menyatakan bahwa pesan tersebut ditujukan untuk masyarakat AS terkait kematian para sandera di Yaman. AQAP sebelumnya telah memberi tenggat waktu selama 3 hari kepada pemerintahan Barrack Obama untuk memenuhi permintaan Mujahidin sebagai syarat pembebasan sandera itu. Berikut pernyataan AQAP yang dipublikasikan Muqawamah Media pada Jum’at (12/12/2014).
بسم الله الرحمن الرحيم
Pesan Kepada Bangsa Amerika Berkaitan Peristiwa Terbunuhnya Seorang Sandera Amerika Di Yaman
Segala puji hanya milik Allah, yang telah memberikan kemenangan bagi kaum yang lemah dan kehancuran bagi kaum yang angkuh, yang telah memuliakan orang-orang beriman dan mempermalukan orang-orang kafir.
Shalawat dan salam semoga selalu dicurahkan atas Imamnya para mujahidin, yang telah menyampaikan risalahnya dengan penuh amanah, Rasul yang telah berjihad dengan sebenar-benar jihad hingga ketentuan datang padanya, juga atas keluarga dan para Sahabatnya sekalian.
Amma ba’du;
Ini adalah sebuah pesan bagi bangsa Amerika berkaitan dengan peristiwa terbunuhnya seorang sandera Amerika di Yaman.
Setelah pesan kami sampai pada Obama dan jajarannya untuk memberi mereka waktu selama tiga hari untuk memenuhi tuntutan Mujahidin dalam proses pembebasan sandera Amerika. Obama telah mengambil keputusan salah yang mengintruksikan dengan tenda tangannya perintah eksekusi seorang warga Amerika.
Meskipun kami telah memperingatkannya untuk tidak melakukan tindakan-tindakan apapun yang bodoh dan sok berani, akan tetapi dia tetap bersikeras dan akhirnya dia tidak berusaha sama sekali untuk menyelamatkan hidup sandera itu. Bahkan kebalikannya, dia telah memberikan perintah yang berujung pada kematian dan tidak mendengarkan masukan orang-orang bijak dari bangsanya. Dia telah mengikuti langkah Fir’aun sang musuh Allah, tatkala Fir’aun berkata pada kaumnya:
“Aku tidak mengemukakan kepadamu, melainkan apa yang aku pandang baik”
(Q.S. Ghafir: 29)
Obama dan jajaran pemerintahannya tahu benar kewajaran tuntutan kami, dan setidaknya memungkinkan bagi mereka untuk sekedar bernegosiasi dengan kami atas beberapa poin tuntutan atau menunjukkan niat baik mereka dalam proses ini. Tetapi mereka malah mengambil langkah militer, yang dahulu pernah gagal dan kini gagal lagi, syukur kami atas kebesaran Allah Subhanahu wa ta’ala.
Hal ini malah semakin menunjukkan kadar kelemahan dan kepengecutan tentara Amerika, meskipun mereka memilik peralatan perang lengkap dan senjata-senjata modern, dan didukung oleh penguasan udara melalui helicopter dan pesawat drone (pesawat tanpa awak).
Sejumlah kecil Mujahidin dari Tandhim Al-Qaeda dan saudara-sauadara mereka dari kabilah-kabilah setempat, yang jumlah mereka tidak sampai 10% dari jumlah pasukan musuh (American Special Force) telah menorehkan kebanggaan dengan sangat berani. Para ikhwah telah sangat berhasil, mereka mampu melawan serangan divisi tentara paling elit Amerika (American Special Force) melalui darat dan udara, yang mana pasukan mereka dilengkapi persenjataan kedap suara dan peralatan melihat di dalam gelap (night vision equipment), disertai dengan dukungan areal yang berat.
Dalam pertempuran yang berulang-ulang selama tiga jam ini, Mentri pertahanan Amerika dan Pentagon tidak mampu untuk mengakui kekalahan mereka dalam percobaan gagal ini. Dalam usaha mereka yang gagal ini, para Mujahidin mampu menimpakan kebinasaan atas mereka dengan pertolongan Allah, dan memberikan mereka pelajaran keras dengan jumlah Mujahidin yang sedikit dan peralatan yang sangat sederhana, tapi sesungguhnya Allah telah menguatkan pendirian hati mereka, dan menetapkan langkah serta menjadikan bidikan senjata mereka tepat mengenai sasaran.
Maha benar Allah yang telah berfirman:
Jika ada dua puluh orang yang sabar di antara kamu, niscaya mereka dapat mengalahkan dua ratus orang musuh. Dan jika ada seratus orang (yang sabar) di antaramu, mereka dapat mengalahkan seribu daripada orang-orang kafir,disebabkan orang-orang kafir itu kaum yang tidak mengerti.
(Q.S. Al-Anfal: 65)
Wahai musuh-musuh Allah ketahuilah, bahwasanya setiap muslim adalah mujahih! Dan jihad adalah ibadah dan kewajiban dalam agama kami! Dan tidak mungkin seorang mukmin yang jujur menyiakan kesempatan untuk menyerang kalian jika ia mampu.
Kalian telah saksikan sendiri bagaimana kabilah-kabilah (pedalaman Yaman) memerangi kalian, dan sebagian mereka telah meraih kesyahidan. Iman dan kecemburuan (Islam) lah yang telah mendorong mereka untuk menghadapi kalian.
Adapun para pemuda kaum muslimin yang kalian nodai tanah air mereka, kalian ancam hidup dan nyawa mereka dan keluarga mereka, sungguh mereka sudah sangat haus akan darah kalian, untuk menculik tentara-tentara kalian, untuk membalas dendam mereka dengan menyembilh tentara kalian.
Kepada keluarga sandera (yang tewas), selayaknya kalian marah dan kecewa pada Obama dan pemerintahannya bukan pada kami. Obama telah membuat keputusan yang menyebabkan semua ini, yang jelas sangat berbeda dari apa yang sebenarnya pada awalnya kami inginkan. Obama tentu sangat mampu untuk menyelamatkan nasib sandera Amerika itu dari hasil yang tak terelakkan atas solusi militer dengan mengirim Pasukan Khusus Amerika (American Special Forces) untuk menyerang kami.
Kemudian, Obama membuat pernyataan bahwa pembunuhan sandera ini sebagai ‘aksi pembunuhan barbar’ (Sadis), yang mana dia coba menutupi sikap barbarnya senderi yang sama sekali tidak peduli atas hidup warga negaranya. Dan adapun sandera dari Afrika Selatan proses negosiasi pembebasannya masih sedang berlangsung.
Obama tidak peduli akan hidup orang tak bersalah lainnya, dalam aksi gagalnya itu telah terbunuh dan melukai beberapa orang dan melukai seorang wanita, kita memohon pada Allah subhanahu wa ta’ala untuk memberikan kesembuhan pada mereka yang terluka dan menerima yang gugur sebagai syuhada.
Saya juga ingin memberikan beberapa pertanyaan kepada orang-orang berakal diantara kalian jika memang masih ada yang berakal (bangsa Amerika):
Bukankah merupakan hak kami untuk menuntut dan memperjuangkan pembebasan atas Syaikh Umar Abdurrahman?
Bisakah pemerintah kalian menjelaskan nasib tahanan Dr. Afia Siddiqi? Tidak bisakah pemerintah kalian membebaskannya setelah bertahun-tahun penuh penyiksaan dan penahanan yang sangat tidak adil atasnya?
Kami juga memiliki saudara dan saudari yang sekarang dipenjarakan Guantanamo, serta di penjara-penjara lainnya di bawah kendali Amerika yang tersebar di negri-negri kaum muslimin, juga di penjara-penjara Amerika lainnya di seluruh dunia., bukankah mereka memliki hak atas kami untuk membebaskan mereka? Kami berjuang untuk membebaskan mereka dari situasi tragis dan ketidakadilan barbar ini yang tak tersentuh oleh konvensi kalian tentang hak-hak asasi manusia!
Apakah atas hal yang kami utarakan ini dan daftar ketidakadilan dan kediktatoran Amerika lainnya kami punya kesempatan untuk bernegosiasi dengan Amerika?
Tingkah dan jawaban Amerika kali ini semakin membenarkan apa yang Mujahidin fikirkan, bahwa mustahil untuk membuat kesepakatan dengan Amerika kecuali dengan satu cara, yaitu pertempuran langsung dan penghadangan langsung atas tiran yang mana menyebabkan keberlangsungan hidup seluruh warga Amerika dalam bahaya, di dalam dan di luar Amerika, baik di udara, di atas tanah, dan di laut.
Apakah masyarakat kalian memahami ke arah nasib seperti apa Pemerintah kalian sedang mengarahkan kalian dengan kebijakan agresifnya ini dan usahanya yang terus-menerus dalam memerangi umat Islam?
Dimulai dengan dukungan penuh Pemerintah kalian atas penjajahan Israel di Palestina, dan penyerangan serta penguasan mereka atas tempat-tempat suci kami, menjadikan darah dan keadilan bagi kaum muslimin disana tidak ada harganya, dan menodai tanah air dan kehormatan mereka.
Apakah kalian bermimpi ingin hidup dalam ‘kedamaian’ sedangkan umat kami hidup dalam situasi seperti ini?
Demi Allah tidak akan! Ini adalah suatu ketidakadilan!
Kalian tidak akan bisa bermimpi untuk hidup aman sampai kami benar-benar bisa merasakannya di Palestina dan di seluruh negri kaum muslimin!
“Dan orang-orang yang zalim itu kelak akan mengetahui ke tempat mana mereka akan kembali”
(Q.S. As-Syu’ara : 227)
Wahai Aqsha, Kami datang!
(adibahasan/arrahmah.com)