JAKARTA (Arrahmah.com) – Alhamdulillah, telah terbit majalah perdana Al-Qaeda Anak Benua India (AQIS) yang bertajuk Kebangkitan pada Senin (20/102014). Majalah tersebut dirilis secara resmi oleh Media As-Sahab dan dapat Anda unduh dalam bentuk pdf.
Berikut Tim Arrahmah kutipkan selayang pandang Majalah Kebangkitan, eksklusif dari Redaktur Media As-Sahab.
بسم الله الرحمن الرحيم
Redaksi Majalah Kebangkitan Edisi I
Lebih dari satu dekade telah berlalu sejak serangan 9/11. Tigabelas tahun kemudian, tak seorang pun mampu melawan kekuatan perubahanan yang melahirkan beragam pergerakan melalui peristiwa menggetarkan itu. Sementara perjuangan kami [Al-Qaeda] tak hanya bermula dari 9/11, Jihad ini berakar dari kedalaman iman dan sejarah [penegakan kalimatullah di muka bumi], yang masih terus mencerminkan arah perjuangannya semenjak awal berdirinya.
Di ambang penarikan [pasukannya] dari Afghanistan, dunia Barat menemukan bahwa perlu dilakukan [sebuah misi] penyelamatan terhadap kebanggaannya yang sia-sia selama ini, dengan cara “mengasapi kita agar keluar dari gua-gua kita” dan mengebom kita [guna mengembalikan kita ke “jaman pra-sejarah”. Dalam satu dekade lebih, para pemimpin Barat dan kaum inteletualnya -yang terobsesi dengan “mereformasi Islam”, “membangun jaringan Muslim moderat” dan “mengeringkan danau-danau” yang melanggengkan Jihad- mengalami masa sulit menyoroti kebangkitan Islam, jauh dari sudut-sudut negeri Muslim di Asia Timur hingga ke wilayah Maghrib Islam.
Intelektualisme dangkal yang ditanamkan di universitas-universitas Barat selalu terbukti tak cukup mampu mengalahkan kebahagiaan luar biasa yang dihasilkan keimanan yang menghiasi wajah kesulitan [dunia] dan menginspirasi orang-orang untuk mengorbankan hidupnya demi akhirat.
Barat telah abai terhadap realitas bahwa konfrontasinya terhadap Islam dan Muslim tak akan pernah berujung. Dunia Barat tak menyadari hal itu dan tak punya cukup keberanian moral untuk menerimanya, bahkan hari ini mereka bukan melawan ratusan pria yang terkepung di Tora Bora.
Sejatinya, Barat juga bukan melawan jutaan Ummat Muslim yang asing; tetapi tak lain dan tak bukan dia telah melawan Al-Khaliq sendiri. Maka biarlah dunia yang tak beriman ini mengerahkan semua sumber dayanya, membangun aliansi yang lebih kuat dan lebih besar untuk memberantas Islam, dan menggunakan seluruh anggarannya untuk melawan Mujahidin, tetapi semua upaya ini menentang kekuatan sejarah yang membuktikannya akan selalu gagal.
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ لِيَصُدُّوا عَنْ سَبِيلِ اللهِ فَسَيُنْفِقُونَهَا ثُمَّ تَكُونُ عَلَيْهِمْ حَسْرَةً ثُمَّ يُغْلَبُونَ
“Sesungguhnya orang-orang kafir itu membelanjakan harta mereka untuk menghalangi (orang) dari jalan Allah. Mereka akan membelanjakan harta itu, kemudian menjadi sesalan bagi mereka, dan mereka akan dikalahkan.” (QS. Al-Anfal [8]: 36).
Barangkali dunia Barat telah lupa bahwa sekarang bukan jaman keruntuhan Khalifah. Ini bukan abad dimana Ummat terkotak-kotak ke dalam negara-negara yang dimutilasi sistem neo-imperialisme. Ini bukanlah jaman nasionalisme Arab, sosialisme atau ideologi-ideologi liberal yang sekuler. Ini adalah era harapan Ummat; sebuah masa pemulihan kembali Kekhalifahan dan pembebasan Al-Aqsha adalah idealisme yang semakin masuk akal. Inilah era dimana Ummat melewati batas-batas yang mengungkungnya. Inilah, sesungguhnya, abad kebangkitan Islam dalam segala aspek kehidupan.
Allah yang Mahaagung berfirman:
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اسْتَجِيبُوا للهِ وَلِلرَّسُولِ إِذَا دَعَاكُمْ لِمَا يُحْيِيكُمْ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللهَ يَحُولُ بَيْنَ الْمَرْءِ وَقَلْبِهِ وَأَنَّهُ إِلَيْهِ تُحْشَرُونَ
“Wahai orang-orang yang beriman, patuhilah seruan Allah dan Rasul, apabila dia menyerumu kepada sesuatu yang memberi kehidupan kepadamu, dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya dan sesungguhnya kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan.” (QS. Al-Anfal [8]:24)
Menurut beberapa komentator, seperti Ibnu Ishaq, salah satu makna dari “sesuatu yang memberi kehidupan kepadamu” adalah Jihad. Akhir-akhir ini, [bahkan] berbondong-bondong bagian dari Ummat telah menjawab seruan Allah dan Rasulullah shalallahu ‘alayhi wasallam. Jihad telah mencetus kebangkitan Ummat, menghidupkannya kembali setelah beberapa dekade ditumpas musuh-musuhnya.
Dalam jangka waktu yang pendek, sekira 3 dekade, 2 negara yang memproklamirkan dirinya sendiri sebagai negara adidaya, menderita dipermalukan akibat kalah telak oleh Mujahidin di Afghanistan. Bagi mereka yang hatinya telah dibutakan oleh kemajuan material Barat, kekalahan berturut-turut dua bangsa berteknologi terpesat di dunia (Uni Soviet diikuti Amerika Serikat dan sekutunya NATO) di tangan kebanyakan “orang miskin” di bumi mengandung banyak tanda-tanda untuk perenungan.
Apapun itu, dapat mengingatkan Ummat bahwa itulah yang menciptakan kekalahan di Yarmuk, Qadisiyah dan Hitin tentu itu kekalahan hal yang sama yang dapat mengulang kembali kekalahan [musuh]. Kita memiliki harapan yang sama bahwa Jihad di Suriah akan sukses mencapai tujuannya, dengan mengesampingkan intrik-intrik dengan Barat dan kacung-kacung Arabnya, aliran dana untuk rezim Assad dari Iran dan sekutu Rafidhahnya, dan rintangan yang diciptakan oleh mereka yang telah mengalihkan senjatanya ke arah Mujahidin, bukannya terhadap musuh [kita] Nushairiyah. Kesuksesan Jihad Ummat di Suriah insyaa Allah akan membuktikan pemandangan yang tak kalah signifikan dari kekalahan AS dan sekutunya di Afghanistan dalam sejarah Islam kontemporer.
Dengan izin Allah, kemenangan Ummat bukan hanya angin mematikan dari pasangsurutnya ekspansi Safawi di dunia Msulim, tetapi juga kekalah pahit bagi Amerika, Iran, Rusia, Cina, dan semua yang turut bertempur dalam perang melawan Muslimin.
Di atas segalanya, ini akan menjadi batu loncatan menuju pembebasan Al-Aqsha dan emansipasi para ikhwah pejuang Gaza dan di seluruh Palestina. Gelombang Jihad
Gelombang Jihad yang berasal dari Afghanistan dan telah menyebar ke Irak, Libanon dan Afrika Utara juga menjadi harapan utama dari Muslimin Anak Benua India. Adalah Jihad yang membawa Anak Benua India ke dalam Islam, maka Jihad pula lah yang akan menjatuhkan tahta imperialise yang mencengkram Pakistan hingga ke Bangladesh dan sekitarnya.
Rosulullah shalallahu ‘alayhiwasallam bersabda, ” Allah menyelamatkan dua kelompok ummat-Nya dari api neraka, [yaitu] kelompok yang menguasai Al-Hind (Anak Benua India) dan kelompok yang bersama dengan Nabi Isa ‘alayhi wasallam, putra Maryam.” Juga diriwiyatkan oleh Abu Hurrairah radhiAllahu ‘anhu sabda Rosulullah shalallahu ‘alayhiwasallam bahwa, “Rosulullah shalallahu ‘alayhiwasallam menjanjikan kita penaklukan Al-Hind (Anak Benua India). Jika aku mampu turut serta, aku akan menghabiskan semua hartaku dan hidupku. Jika aku terbunuh, aku akan menjadi syuhada yang terbaik dan jika aku kembali, aku akan menjadi Abu Hurairah, seorang yang terbebaskan [dari api neraka].”
Kami di Al-Qaeda Anak Benua India kini berjuang di Afghanistan dan Pakistan untuk menciptakan kedaulatan kalimatullah Jihad ini belum akan berakhir sampai didirinya Imarah Islam Afghanistan (IIA), insyaa Allah. Adalah harapan kami bahwa darah para syuhada kami di Afghanistan dan Pakistan akan menjadi perintis jalan pembebasan Kaum Muslimin dari Kashmir hingga Arakan, dan tegaknya Syari’at sebagai Mahkamah tertinggi di seantero Anak Benua India.
Dengan demikian, sebagai upaya untuk menyebarkan dakwah Islam dan mendukung kebangitan Jihad, media resmi Al-Qaeda Anak Benua India, As-Sahab telah menerbitkan Kebangkitan, sebuah majalah yang akan berfokus utama pada isu-isu mengenai Muslim Anak Benua India, di samping mendorong Muslimin di setiap sudut bumi untuk mengarahkan busur panah ke arah musuh Islam dan Muslimin yakni Amerika Serikat.
Majalah Kebangkitan merupakan upaya sederhana guna mempromosikan pemahaman yang benar mengenai Jihad dan menjelaskan hubungannya dengan isu-isu kontemporerf yang dihadapi Muslimin sedunia. Pada waktu yang sama, majalh ini juga menyeru semua pemuda untuk mengangkat senjata demi bangsa dan mengingatkan bahwa tanggung jawab mengajak ummat manusia menuju kebenaran berada pada pundak mereka.
Kami yakin bahwa pemuda dari Ummat ini – terutama pemuda pemudi Pakistan hingga Bangladesh- membutuhkan pencarian jati diri dan menanyakan pertanyaan berikut: Apakah kami benar-benar mengoptimalkan potensi kami atau hanya membuang-buang energi untuk eksistensi yang membosankan dan sia-sia yang tertekan oleh tekanan sosial?
Tentunya, terdapat hal yang lebih berharga dalam hidup ini daripada kesibukan tiada henti yang berakhir dengan kepergian tak bermakna. Maka dari itu saudara-saudariku, mari kita mencoba untuk lebih menghidupkan kembali hidup dengan penuh arti, yang dapat mengubah masa depan Ummat. Dan selebihnya, yakinlah bahwa tak ada hidup yang lebih bermakna daripada apa yang ditawarkan kehidupan Jihad. (adibahasan/arrahmah.com)