TUNIS (Arrahmah.com) – Protes dengan kekerasan meletus pada Sabtu (16/1/2021) malam di setidaknya enam kota Tunisia, termasuk ibu kota Tunis dan kota pesisir Sousse, kata saksi mata dan media lokal. Protes itu terjadi ketika kemarahan meningkat atas kesulitan ekonomi.
Sebagaimana dilansir Reuters (17/1), demonstrasi terjadi saat Tunisia memperingati ulang tahun kesepuluh revolusi yang menggulingkan mendiang Presiden Zine El Abidine Ben Ali dan memicu pemberontakan Arab Spring.
Protes tersebut menjadi tantangan bagi pemerintah Hicham Mechichi, yang merombak kabinet, dengan menteri baru termasuk Kementerian Dalam Negeri, Kehakiman, dan Energi.
Para saksi di Sousse mengatakan pasukan keamanan menembakkan gas air mata untuk membubarkan kemarahan ratusan pengunjuk rasa yang memblokir jalan dan membakar ban.
Sumber keamanan beralasan bahwa tembakan dilakukan karena para pemuda di Sousse masuk ke toko.
Protes kekerasan juga terjadi di beberapa daerah ibu kota, termasuk Ettadamen, Mallassin dan Fouchana, dan Sijoumi.
Satu dekade setelah revolusi Tunisia mencoba peruntungan melalui demokrasi, situasi perekonomian malah semakin ambruk dan layanan publik yang buruk sehingga membuat negara itu kini berada di ambang kebangkrutan. (Hanoum/Arrahmah.com)