TEL AVIV (Arrahmah.id) – Laporan Bloomberg mengungkapkan bahwa kerugian ekonomi ‘Israel’ akibat perang yang sedang berlangsung di Gaza selama tujuh bulan terakhir berjumlah sekitar 60 miliar shekel atau Rp 256 triliun.
Menurut data yang dirilis oleh Kementerian Keuangan ‘Israel’ pada Kamis (9/5/2024), defisit anggaran keuangan yang sedang berlangsung selama 12 bulan meningkat menjadi sekitar tujuh persen dari Produk Domestik Bruto pada April.
Defisit keuangan aktual lebih tinggi dari perkiraan pemerintah, yang mencapai 6,6 persen pada 2024. Selain itu, belanja meningkat sekitar 36 persen dalam empat bulan pertama tahun ini dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Pengeluaran pertahanan menyumbang sepertiga dari pengeluaran ‘Israel’, sementara pendapatan menurun sebesar 2,2 persen karena penurunan pembayaran pajak, menurut Bloomberg.
Badan tersebut menunjukkan bahwa ‘Israel’ sedang menuju defisit anggaran terbesar abad ini, dan mencatat bahwa Bank Sentral Israel sebelumnya memperkirakan total biaya perang sekitar $64,4 miliar selama periode 2023 dan 2025.
Perang tersebut menyebabkan ekonomi ‘Israel’ menyusut lebih dari yang diperkirakan pada kuartal terakhir 2023, dengan belanja konsumen, ekspor dan investasi terkena dampak perang yang dilancarkan ‘Israel’ di Gaza. (zarahamala/arrahmah.id)