LONDON (Arrahmah.com) – Ekonomi Inggris sangat bergantung pada utang karena tidak ada uang yang digunakan pada jenis produksi, bisnis atau menciptakan lapangan pekerjaan, berdasarkan seorang ekonom Inggris.
Komentar itu datang karena ekonomi Inggris telah merosot ke dalam resesi setelah Produk Domestik Bruto (GDP) jatuh hingga 0,2 persen pada kuartal pertama di tahun 2012.
Kantor Statistik Nasional Inggris (ONS) mengatakan bahwa GDP Inggris telah jatuh 0,2 persen di kuartal pertama tahun 2012 dan kontraksi hingga 0,3 persen hingga akhir 2011. Angka ini akan menjadi pukulan berat bagi Konservativ Inggris atau Koalisi Demokrat Liberal yang telah tergelincir dalam jajak pendapat.
“Kami tidak pernah keluar dari resesi sama sekali. Kami harus ingat bahwa semua yang kami lakukan di Inggris tidak mengubah situasi dengan cara apapun,” kata Simon Dixon, CEO Bank of the Future, saat diwawancarai oleh Presstv, Kamis (26/4/2012).
“Kami masih berada dalam ekonomi yang sangat bergantung pada utang. Kami harus terus meningkatkan utang kami dan tidak ada uang lagi yang didapatkan di dalam setiap jenis produksi, setiap bisnis, setiap jenis penciptaan lapangan pekerjaan,” tambahnya.
Akibatnya jumlah pengangguran karena hilangnya pekerjaan meningkat, hampir satu juta pekerjaan di Inggris telah hilang selama lima tahun terakhir pada sektor-sektor seperti manufaktur, ritel, hotel dan restoran, menunjukkan bahwa resesi telah sangat membuat Inggris menderita. (siraaj/arrahmah.com)