JAKARTA (Arrahmah.com) – Tokoh Pergerakan yang juga Pengacara kondang Eggi Sudjana menantang sejumlah tokoh untuk menggelar aksi massa besar-besaran pada Hari Pahlawan tanggal 10 November nanti.
Beberapa tokoh yang dimaksud yakni Yusril Ihza Mahedra, Ketua YLBHI Alvon Palma Putra, Wartawan senior Budiharto Shambazy, dan pakah huku Irman Putra Sidin saat acara peluncuran buku anggota DPR RI Bambang Soesatyo di Jakarta, Minggu (21/10/2012).
“Bang Yusril pesimis, Irman bilang senada, Budiharto juga begitu dan Alvon bilang harus ada perubahan. Jadi mari kita sama ‘tuntaskan’ SBY ini,” kata Eggi, Minggu (21/10/12) seperti dimuat rimanews.
Eggi menegaskan tantangan jika harus ada tindakan nyata untuk melakukan perubahan ini jika ingin ada perbaikan lebih baik pada tahun 2014 mendatang.
“Saya tantang kita turun ke jalan untuk tuntaskan SBY ini. Jangan pusing, nanti Yani (politisi PPP) dan Bambang yang terima kita di DPR. Presiden kan sudah sudah ada Bang Yusril,” tegas Eggi yang disambut appalaus dari para hadirin.
Sebagaimana diketahui, Politisi Partai Golkar, Bambang Soesatyo, meluncurkanbukuterbarunya yang bertajuk “Republik Galau” pada Minggu (21/10/2012), di kantor YLBHI, Jakarta. Buku tersebut dibuat Bambang sebagai salah satu bentuk kegelisahannya akan kondisi negeri ini yang hampir di ambang kategori “negara gagal”.
“Buku ini merupakan bentuk kegelisahan. Dari semua peristiwa yang kita saksikan bersama-sama, negara ini sepertinya berlangsung tanpa kehadiran seorang pemimpin. Semua persoalan diselesaikan dengan persoalan-persoalan baru,” ujar Bambang, Minggu (21/10/2012), di kantor YLBHI seperti dilansir kompas.com.
Republik Galau adalah buku ketiga Anggota Komisi III DPR RI bidang hukum tersebut. Sebelumnya, Bambang juga menulis buku yang bertajuk “Skandal Gila Bank Century” dan “Perang-perangan Melawan Korupsi”.
Kesukaannya menganalisis persoalan yang ada akhirnya dirangkum dan dibuat ke dalam buku yang sengaja dikeluarkan bertepatan dengan tiga tahun pemerintahan Presiden SBY-Boediono. Buku setebal 358 halaman terbitan Ufuk Publishing House ini memuat pemikiran-pemikiran Bambang soal peristiwa terkini.
Pembahasannya dibagi ke dalam enam bab yang disesuaikan dengan kategori “negara gagal” berdasarkan kriteria Robert I Rotberg. Keenam bab itu yakni Legitimasi Negara Terkikis, Ketika Presiden Bimbang, Konflik Etnis dan Agama, Rawannya Keamanan Rakyat, Kanker Korupsi Merajalela, dan Cara Dunia Memandang Kita.
Menurut Bambang, kondisi Indonesia saat ini sedang berada di ambang batas negara kegagalan. Di buku ini, Bambang mencantumkan analisisnya mulai dari kasus gagalnya konser Lady Gaga yang dibuatnya dengan judul “Lady Gaga Terlalu Seksi untuk Indonesia” di bab pertama sampai persoalan korupsi yang ditulis Bambang dalan judul “Korupsi Merambah Istana” dan “Balada Orang-orang Ring I”.
Sempat Dilarang
Tulisan-tulisannya yang penuh kritik akan pemerintahan SBY-Boediono, diakui Bambang, sempat ditolak Ketua Umum Partai Golkar Aburizal “Ical” Bakrie. Namun, setelah diberikan pengertian bahwa buku itu adalah buah pikirannya pribadi tanpa membawa nama partai, Ical akhirnya membolehkan Bambang menerbitkan buku itu.
“Pak Ical sendiri sebetulnya agak keberatan dengan buku ini, tapi setelah saya menyatakan bahwa ini pemikiran pribadi dan saya sebagai anggota DPR, kemudian beliau mempersilakan,” tutur Bambang.
Anggota Timwas Century ini berharap buku ini bisa menjadi pengingat bagi banyak orang bahwa masih ada segudang masalah yang terjadi di negeri ini. “Buku ini mewakili publik yang galau bahwa banyak persoalan yang belum tuntas dan harus diselesaikan,” imbuhnya. (bilal/dbs/arrahmah.com)