TASIKMALAYA (Arrahmah.com) – Pemukiman Ahmadiyah di Desa Tenjowaringi, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, diserang ratusan orang tidak dikenal. Tidak ada korban luka dalam peristiwa tersebut, namun beberapa rumah yang sempat dilewati oleh massa tak dikenal mengalami kerusakan.
Peristiwa penyerangan berlangsung pada saat warga tertidur lelap yakni sekitar pukul 01.30 waktu setenpat pada Ahad (5/5/2013).
Salah satu jemaat Ahmadiyah Tasikmalaya, Khosim (60), warga Kampung Wanasigra, Desa Tenjowaringin, Kecamatan Salawau, mengisahkan detik-detik penyerangan yang terjadi Ahad dini hari. Penyerangan berlangsung cepat, rumah dan tempat ibadah kelompok Ahmadiyah hancur dirusak massa.
“Kejadiannya sekitar pukul 01.30 WIB saat itu saya sedang tertidur, tiba-tiba terdengar bunyi seperti bom, begitu saya lihat ke depan ternyata ada ratusan orang yang melemparkan batu,” ujar Khosim saat dihubungi, seperti dilansir detik.com (5/5)
“Kapolri sudah memerintahkan Kapolda Jabar, hari ini sudah dibentuk Timsus oleh Polda Jabar dan langsung melakukan pemeriksaan,” kata Karopenmas Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Senin (6/5).
Menurut Boy, pelaku penyerangan diperkirakan berjumlah 200 sampai 250 orang. Mereka menggunakan motor dan mobil.
“Sudah ada 4 saksi yang diperiksa, dan sudah bisa mengidentifikasi para pelaku,” ujar dia.
Padahal menurut Khosim, masa berjalan kaki , usai melakukan aksi perusakan kurang lebih 5 menit, para kelompok penyerang langsung membubarkan diri. Dia menduga para penyerang mendatangi lokasi dengan berjalan kaki, tidak menggunakan kendaraan. Jarak lokasi penyerangan dengan jalan utama berjarak 600 meter, melewati Kampung Citeguh.
Ketidaktegasan pemerintah Indonesia terhadap Ahmadiyah berakibat terus-menerus menuai konflik horizontal diantara masyarakat . Padahal ummat Islam Indonesia telah berketatapan bahwa Ahmadiyah bukanlah bagian dari Islam. Silahkan Ahmadiyah memilih bertaubat dan masuk Islam atau mendirikan agama sendiri yang tidak melabelkan pada Islam. (azmuttaqin/arrahmah.com)