JAKARTA (Arrahmah.com) – Fenomena cuaca La Nina yang merupakan kebalikan El Nino terkuat dalam 20 terakhir diperkirakan juga akan memicu bencana dimana-mana. La Nina terjadi jika suhu samudra Pasifik menjadi lebih dingin dari normal.
La Nina terutama membawa curah hujan tinggi dan banjir. Kawasan yang akan terkena dampaknya adalah kawasan luas di Afrika, Amerika Tengah, Asia Selatan, dan Asia Tenggara. Berbeda dengan fenomena cuaca El Nino yang memicu kebakaran hutan dan smog, Indonesia akan menghadapi bencana banjir akibat La Nina. Gagal panen juga bisa landa Afrika dan Amerika Tengah.
La Nina juga akan memicu peningkatan intensitas badai siklon atau hurrikan. Menurut perkiraan pakar meteorologi Jepang, Australia dan AS badai siklon atau hurrikan akan makin sering muncul di paruh kedua 2016 di kawasan samudra Atlantik dan akan melanda kawasan dekat pantai di seputar Kanal Mozambik dan Amerika Tengah, Amerika Utara serta Karibia.
Walau membawa curah hujan tinggi, fenomena iklim La Nina juga memicu dampak sebaliknya yakni kekeringan dan kemarau panjang. Kawasan pesisir Ekuador, Peru, Uruguay, Chile, Argentina dan Brasil akan menghadapi kondisi iklim yang lebih kering dibanding kondisi normal. FAO memprediksikan perkebunan kedelai dan gandum yang amat luas di Amerika Selatan akan rusak dan sektor peternakan juga akan terpukul.
Curah hujan tinggi dan lembab akan memicu ledakan perkembangbiakan hama belalang di kawasan semi gurun atau Sahel Afrika dan hama lain di Asia. Diramalkan antara Juli sampai Oktober hama belalang akan menyebar di kawasan ini. Badan pangan PBB FAO memprediksikan dampaknya: tanaman produksi akan musnah dilalap belalang atau hama lain dan gagal panen akan picu bencana kelaparan.
Gagal panen tidak hanya mengancam kawasan yang dilanda kekeringan di Amerika Selatan dan Asia Tengah. Kawasan yang dilanda curah hujan tinggi juga akan merasakan dampaknya. Asia Selatan dan Asia Tenggara, kawasan selatan Afrika dan Tanduk Afrika serta Karibia akan mengalami gagal panen, karena tanaman produksi ludes digerus banjir atau membusuk digenangi air.
Kebalikan dari efek cuca El Nino, La Nina memicu kebakaran hutan di kawasan pantai barat benua Amerika yang dilanda kekeringan. Indonesia yang tahun silam mengalami kebakaran hutan paling dahsyat dalam 20 tahun terakhir, sebaliknya mendapat curah hujan super tinggi yang memicu banjir dan tanah longsor dimana-mana. (fath/dw/arrahmah.com)