MOSKOW (Arrahmah.com) – Edward Snowden, mantan kontraktor NSA yang berada balik kebocoran terbesar intelijen rahasia itu dalam sejarah Amerika, mengatakan dalam sebuah wawancara televisi bahwa ia “dilatih sebagai mata-mata” dan menyamar ketika bekerja di sejumlah negara untuk kepentingan sejumlah lembaga Pemerintah AS.
“Ya, bukan rahasia lagi bahwa saat ini AS cenderung untuk mendapatkan data intelijen lebih banyak dan lebih baik dari komputer ketimbang yang mereka dapatkan dari para agen manusia,” kata Snowden kepada pembaca berita NBC, Brian Williams, sebagaimana dilansir oleh TIME, Selasa (27/5/2014).
“Saya dilatih sebagai mata-mata, di mana saya tinggal dan bekerja dengan cara menyamar di luar negeri, berpura-pura bekerja pada pekerjaan yang bukan pekerjaan saya, dan bahkan menggunakan nama yang bukan nama saya.”
Edward Snowden – yang sekarang telah berusia 30 tahun- saat ini tinggal di Rusia dan dikejar-kejar atas tuduhan spionase di AS setelah ia mengungkapkan beberapa program pengawasan Badan Keamanan Nasional (NSA).
Snowden selanjutnya mengatakan bahwa pemerintah AS telah berusaha untuk mendiskreditkan dia dengan menyepelekan sejumlah jabatan yang dipegangnya saat bekerja untuk CIA dan NSA.
“Mereka mencoba untuk menggunakan satu posisi dalam karir saya di sana untuk mengalihkan perhatian dari keseluruhan pengalaman saya,” kata Snowden, yang menambahkan bahwa ia bekerja “di semua tingkatan dari level paling bawah sampai level atas“
Snowden bekerja untuk Dell sebagai kontraktor Badan Keamanan Nasional AS (NSA) dari tahun 2009 sampai pada awal tahun ini, kemudian sebagai kontraktor perusahaan konsultan manajemen Booz Allen Hamilton. Sejumlah laporan sebelumnya menyebutkan bahwa dia bekerja untuk CIA sebagai seorang penjaga keamanan dari usia 19 tahun dan sebagai seorang operator yang menyamar dalam penugasan di luar negeri pada usia 23 tahun.
Dia mengatakan, dia melakukan pekerjaannya buat CIA dan NSA di sejumlah negara dengan cara menyamar dan memberi kuliah di Joint Counterintelligence Training Academy “di mana saya membangun sejumlah sumber dan metode untuk menjaga informasi kami dan membuat orang-orang aman di lingkungan yang paling bermusuhan dan berbahaya di seluruh dunia”.
“Jadi, ketika mereka (para kritikus) bilang saya seorang administrator sistem tingkat rendah bahwa saya tidak tahu apa yang saya bicarakan, saya akan mengatakan itu agak menyesatkan,” tambah Snowden.
Snowden, yang melarikan diri ke Hongkong dan kemudian Moskwa tahun lalu, diyakini telah membawa 1,7 juta dokumen terkomputerisasi. Dokumen yang bocor itu mengungkapkan program besar yang dijalankan NSA yang mengumpulkan informasi dari e-mail, panggilan telepon, dan penggunaan internet oleh ratusan juta rakyat Amerika.
Tahun lalu, dia didakwa di AS dengan pencurian properti pemerintah, membeberkan secara tidak sah informasi pertahanan nasional, dan dengan sengaja membeberkan data rahasia intelijen ke pihak yang tidak berwenang.
(ameera/arrahmah.com)