OUAGADOUGOU (Arrahmah.com) – Dewan Kerjasama Ekonomi Negara-negara Afrika Barat (ECOWAS) menyatakan mereka membutuhkan anggaran sebesar setengah milyar dolar untuk membiayai tahap awal operasi militer di Mali Utara. Perancis, Inggris dan ECOWAS melakukan invasi militer untuk memerangi mujahidin Anshar Ad-Din yang menerapkan syariat Islam di di Mali Utara.
Kantor berita Turki, Anatolia, melaporkan hal itu diungkapkan oleh Presiden Komisi ECOWAS sekaligus PM Burkina Faso Kadré Désiré Ouedraogo dalam jumpa pers di ibukota Ouagadougou. Ouedraogo menegaskan bahwa anggaran itu bisa meningkat seiring perkembangan operasi di lapangan.
Sebelumnya pasukan invasi militer internasional di Mali mengumumkan bahwa mereka membutuhkan anggaran sebesar 150 sampai 200 juta dolar untuk membiayai operasi militer melawan mujahidin Anshar Ad-Din di Mali Utara. Pihak Uni Eropa sendiri mengumumkan telah mengucurkan bantuan sebesar 50 juta dolar untuk membiayai invasi militer tersebut.
Pada Sabtu (19/1/2013) lalu negara-negara ECOWAS telah menggelar pertemuan darurat di ibukota Abidjan, Pantai Gading untuk membahas invasi militer Perancis di Mali. Dalam pertemuan itu ECOWAS memutuskan untuk mengajukan bantuan material dan logistic kepada PBB untuk mendukung pasukan invasi militer internasional, yang belakangan dibentuk di Mali.
Pada Desember 2012 lalu Dewan Keamanan PBB telah mengeluarkan resolusi yang mengesahkan invasi militer internasional untuk memerangi mujahidin Anshar Ad-Din yang menerapkan syariat Islam di Mali Utara. Aliansi Pasukan Afrika Barat akan menjadi pasukan garis depan dalam melaksanakan invasi militer tersebut. Pasukan Perancis telah mendahului pasukan ECOWAS dengan melakukan invasi militer ke Mali Utara pada Kamis (17/1/2013) lalu.
(muhib almajdi/arrahmah.com)