MEKKAH (Arrahmah.com) – Tak sedikit pekerja migran Muslim, terutama di sektor rumah tangga, merasa senang bekerja di keluarga-keluarga Saudi. Alasan mereka yang utama adalah dekatnya tempat mereka bekerja ke kota suci dan adanya kesempatan melaksanakan haji. Khususnya para Tenaga Kerja Wanita (TKW) dari berbagai negara sangat menyambut kesempatan ini dengan memilih lokasi pekerjaan di sekitar Mekkah dan Madinah, apalagi ongkos pelaksanaan haji menjadi lebih terjangkau.
Niat tersebut ternyata disambut baik pihak yang mempekerjakan mereka. Di Saudi, banyak keluarga yang mengapresiasi ketulusan dan niat baik para tenaga kerja itu dengan memberi hadiah kesempatan dan ongkos naik haji. Dengan demikian bulan Dzulhijah menjadi berkah tersendiri bagi para pekerja migran Muslim. Maasya Allah.
Fenomena pemberian hadiah naik haji dari keluarga Saudi kepada pegawainya bahkan sangat menarik perhatian media, termasuk Al-Riyadh yang meliputnya secara khusus, sebagaimana dilansir Saudi Gazette, Rabu (22/9/2015).
Kondisi keuangan
Ameenah, seorang pembantu rumah tangga, bekerja di keluarga Feryal untuk 10 tahun berturut-turut. Dikarenkan keamanahan Ameenah, keluarga itu sangat mempercayainya dan bahagia atas kehadirannya.
Ameenah berharap dalam kondisi keuangan yang buruk, keluarga Feryal dapat membantunya mencarikan sponsor untuk naik haji. Alhamdulillah, dengan diskusi yang baik, keluarga Feryal memberi ijin kepada Ameenah untuk bekerja di keluarga lain yang dapat memberinya sponsor ongkos naik haji beserta akomodasinya.
Mimpi keluarga
Amir, seorang supir dari Pakistan, menghabiskan 25 tahun untuk bekerja di sebuah keluarga Saudi di Riyadh. Kemudian ia kembali ke tanah airnya dan mendapati ayahnya sakit keras dan meninggal dunia. Saat sebuah gempa berskala besar melanda kampung halamannya, rumahnya rusak parah.
Mengetahui bencana yang menimpa Amir, keluarga yang mempekerjakannya di Saudi mencoba untuk menghubunginya, tetapi mereka tidak dapat menemukannya akibat kerusakan parah dalam berbagai sarana komunikasi disana. Alhamdulillah, Allah Ta’ala mempertemukan keluarga itu dengan seorang teman Amir dan menitipkan santunan untuk membangun kembali rumah Amir.
Beberapa bulan kemudian, Amir menggunakan kelebihan santunan itu untuk naik haji bersama isteri dan putri-putrinya.
Hubungan yang baik
Fatimah, seorang pekerja dari Indonesia, telah bekerja di keluarga Hissah selama 15 tahun. Mereka sangat berhubungan dengan baik. Saat Hissah harus dirawat di rumah sakit dan meninggal dunia akibat penyakit komplikasi yang dideritanya, Fatimah sangat terpukul atas kepergiannya. Akhirnya ia putuskan kembali ke tanah air dan keutusan itu mengejutkan keluarga Hissah.
Namun, Fatimah sangat ingin melaksanakan ibadah haji, sebelum meninggalkan Saudi. Melihat niat tulus pegawainya, puteri Hissah berkata, “Saat ibu saya meninggal, semua orang sangat berduka, termasuk Fatimah. Tetapi kami semua sangat takjub saat mengetahui bahwa ibu saya telah menyediakan sejumlah uang dalam warisannya sebagai ongkos Fatimah naik haji, berikut biaya pernikahannya.” Maasyaa Allah.
Nama baik
Pemilik salon kecantikan Mona mepekerjakan sejumlah pekerja dari Filipina. Salah seorang dari mereka telah masuk Islam baru-baru ini setelah mendapatkan hidayah dari apa yang ia pelajari tentang Islam. Ia bahkan mulai belajar bahasa Arab dan menghafal Al-Qur’an. Perubahan ini mempengaruhi pekerjaan para pegawinya menjadi lebih positif.
Melihat kebaikan itu, Mona lalu memutuskan untuk memberi hadiah ongkos naik haji kepada pegawainya. Mona mengatakan bahwa ia sangat bangga kepada pegawai Filipinanya karena Muslimah ini memiliki reputasi yang bagus, baik di dalam salon, maupun di luar salon.
Melanggar hukum iqama
Kisah mengharukan lainnya adalah tentang seorang Muslimah tenaga kerja dari Kenya. Ia bekerja beberapa bulan dengan keluarga Suadi yang baik hati. Namun, sayangnya ia tinggal di Saudi secara ilegal.
Mengetahui hal tersebut, keluarga Fawzya menawarkan bantuan pemrosesan ijin tinggalnya dan membayar hukuman denda yang dijatuhkan oleh Kmenterian Tenaga Kerja. Pegawai itu menerima tawaran baik dari keluarga itu, dan berharap dapat melaksanakan ibadah haji.
Alhamdulillah, keluarga Saudi itu memberangkatkannya beribadah haji, persis seperti apa yang diniatkan pegawai itu. Allahul Musta’an. Segalanya begitu mudah bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala, jika Allah menghendaki, apapun dapat terjadi, termasuk kesempatan beribadah haji. (adibahasan/arrahmah.com)