(Arrahmah.com) – Hari raya Idul Adha dan hari-hari tasyriq adalah hari-hari yang sangat mulia di dalam Islam. Ia adalah syiar Islam yang dirayakan dengan ibadah haji dan penyembelihan hewan kurban. Ia adalah waktu kaum muslimin mengungkapkan kegembiraan dan rasa syukur mereka kepada Allah Ta’ala.
Sesungguhnya pada hari-hari “biasa” umat Islam telah mendapat perintah untuk memperbanyak dzikir, sebagaimana firman Allah Ta’ala:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا (41) وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلًا (42)
“Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (sebutlah nama Allah) dengan dzikir yang banyak dan sucikanlah Allah di waktu pagi dan petang!” (QS. Al-Ahzab [33]: 41-42)
Adapun di hari raya Idul Adha dan tiga hari tasyriq, perintah untuk memperbanyak dzikir tersebut lebih kuat lagi berdasar ayat-ayat Al-Qur’an dan hadits-hadits yang secara khusus umat Islam menganjurkan hal itu. Allah Ta’ala berfirman:
(لِيَشْهَدُوا مَنَافِعَ لَهُمْ وَيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ فِي أَيَّامٍ مَعْلُومَاتٍ عَلَى مَا رَزَقَهُمْ مِنْ بَهِيمَةِ الأَنْعَامِ)
“Supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari-hari yang telah ditentukan atas rezki yang Allah telah berikan kepada mereka berupa binatang ternak.” (QS. Al-Hajj [22]: 28)
Hari-hari yang telah ditentukan menurut penafsiran Ibnu Abbas, Asy-Syafi’i dan mayoritas ulama adalah hari raya penyembelihan (Idul Adha) dan tiga hari setelahnya.
Allah Ta’ala juga berfirman:
(وَلِكُلِّ أُمَّةٍ جَعَلْنَا مَنْسَكاً لِيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ عَلَى مَا رَزَقَهُمْ مِنْ بَهِيمَةِ الْأَنْعَامِ)
“Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (hewan kurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzkikan Allah kepada mereka.” (QS. Al-Hajj [22]: 34)
Perintah memperbanyak dzikir dalam kedua ayat tersebut dikuatkan oleh hadits shahih:
عَنْ نُبَيْشَةَ الْهُذَلِيِّ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «أَيَّامُ التَّشْرِيقِ أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ وَذِكْرٍ لِلَّهِ»
Dari Nubaisyah al-Hudzali radhiyallahu ‘anhu berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda: “Hari-hari tasyriq adalah waktu untuk makan, minum dan mengingat Allah (berdzikir).” (HR. Muslim no. 1141 dan Ahmad no. 20722)
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ” أَيَّامُ التَّشْرِيقِ أَيَّامُ طُعْمٍ، وَذِكْرِ اللهِ “
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda: “Hari-hari tasyriq adalah waktu untuk makan dan mengingat Allah (berdzikir).” (HR. Ahmad no. 7134, Abu Ya’la no. 6023, dan Ibnu Hibban no. 3602. Syaikh Syu’aib al-Arnauth berkata: Hadits shahih lighairih)
Berikut ini dzikir-dzikir utama yang layak untuk diamalkan oleh kaum muslimin selama empat hari penyembelihan hewan kurban.
1. Memperbanyak bacaan Al-Qur’an
Dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata: Aku telah mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda:
«مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ، وَالحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا، لَا أَقُولُ الم حَرْفٌ، وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلَامٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ»
“Barangsiapa membaca satu huruf dalam Al-Qur’an, niscaya baginya satu pahala kebajikan dan setiap pahala kebajikan dilipat gandakan sepuluh kali. Aku tidak mengatakan alif laam miim itu satu huruf. Akan tetapi aku mengatakan aliif adalah satu huruf, laam adalah satu huruf dan miim adalah satu huruf.” (HR. Tirmidzi no. 2910)
2. Memperbanyak tasbih, tahmid, takbir dan tahlil
Dari Samurah bin Jundab radhiyallahu ‘anhu berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda: “Perkataan yang paling dicintai oleh Allah ada empat:
سُبْحانَ اللَّهِ، والحمد لله، ولا إله إلا الله، وَاللَّهُ أَكْبَرُ،
“Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada Ilah Yang berhak disembah selain Allah dan Allah Maha Besar”
Tidak mengapa dengan kalimat mana engkau memulai pembacaannya.” (HR. Muslim no. 2137)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda: “Aku mengucapkan:
سُبْحانَ اللَّهِ، والحمد لله، ولا إله إلا الله، وَاللَّهُ أَكْبَرُ،
“Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada Ilah Yang berhak disembah selain Allah dan Allah Maha Besar”
adalah lebih aku sukai daripada apa yang disinari oleh terbitnya matahari (dunia dan seisinya).” (HR. Muslim no. 2695)
3. Memperbanyak tahmid
Dari Abu Malik al-Asy’ari radhiyallahu ‘anhu berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda:
الطُّهُورُ شَطْرُ الإِيمَانِ، والحَمْدُ لِلِّهِ تَمْلأُ المِيزَانَ، وَسُبْحانَ اللَّه والحَمْدُ لِلِّهِ تَمْلآنِ، أَوْ تَمْلأُ مَا بَيْنَ السَّمَوَاتِ وَالأرْضِ
“Bersuci adalah setengah dari iman [yaitu shalat], ucapan al-hamdu lillah itu memenuhi timbangan amal dan ucapan subhanallah wal hamdu lillah itu memenuhi ruang yang ada di antara langit dan bumi.” (HR. Muslim no. 223)
4. Memperbanyak takbir
Imam Bukhari meriwayatkan dalam kitab Shahih Al-Bukhari:
وَكَانَ عُمَرُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، «يُكَبِّرُ فِي قُبَّتِهِ بِمِنًى فَيَسْمَعُهُ أَهْلُ المَسْجِدِ، فَيُكَبِّرُونَ وَيُكَبِّرُ أَهْلُ الأَسْوَاقِ حَتَّى تَرْتَجَّ مِنًى تَكْبِيرًا»
وَكَانَ ابْنُ عُمَرَ «يُكَبِّرُ بِمِنًى تِلْكَ الأَيَّامَ، وَخَلْفَ الصَّلَوَاتِ وَعَلَى فِرَاشِهِ وَفِي فُسْطَاطِهِ وَمَجْلِسِهِ، وَمَمْشَاهُ تِلْكَ الأَيَّامَ جَمِيعًا»
وَكَانَتْ مَيْمُونَةُ: «تُكَبِّرُ يَوْمَ النَّحْرِ» وَكُنَّ «النِّسَاءُ يُكَبِّرْنَ خَلْفَ أَبَانَ بْنِ عُثْمَانَ، وَعُمَرَ بْنِ عَبْدِ العَزِيزِ لَيَالِيَ التَّشْرِيقِ مَعَ الرِّجَالِ فِي المَسْجِدِ»
“Adalah Umar radhiyallahu ‘anhu mengumandangkan takbir di dalam kemahnya di Mina, sehingga orang-orang di dalam masjid mendengarnya, maka mereka pun ikut mengumandangkan takbir dan orang-orang di pasar ikut mengumandangkan takbir, sampai wilayah Mina bergemuruh oleh suara takbir.”
“Adalah Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma pada hari-hari tersebut mengumandangkan takbir di Mina. Ia juga mengumandangkan takbir seusai shalat, saat berbaring di atas kasurnya, di dalam tendanya, saat duduk dan saat berjalan pada seluruh hari tersebut.”
“Adalah Maimunah radhiyallahu ‘anha mengumandangkan takbir pada hari raya penyembelihan kurban.”
“Adalah kaum wanita ikut mengumandangkan takbir di belakang Abban bin Utsman dan Umar bin Abdul Aziz pada malam-malam tasyriq bersama kaum laki-laki di dalam masjid.” (HR. Bukhari: Kitab al-Iedain, bab fadhl amal ayyam at-tasyriq)
5. Memperbanyak tasbih
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda: “Ada dua kata yang ringan diucapkan oleh lisan, namun berat di dalam timbangan amal, dan dicintai oleh Allah, yaitu:
سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ، سُبْحَانَ اللَّهِ العَظيمِ
“Maha Suci Allah dan pujian bagi-Nya, Maha Suci Allah Yang Maha Agung.” (HR. Bukhari no. 6406 dan Muslim no. 2694)
Dari Abu Dzar al-Ghifari radhiyallahu ‘anhu berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda kepadaku: “Maukah engkau apabila aku beritahukan kepadamu perkataan yang paling dicintai oleh Allah? Perkataan yang paling dicintai oleh Allah adalah:
سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ
“Maha Suci Allah dan pujian bagi-Nya.” (HR. Muslim no. 2731)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda: “Barangsiapa membaca:
سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ
“Maha Suci Allah dan pujian bagi-Nya.”
dalam sehari sebanyak 100 kali, niscaya kesalahan-kesalahannya akan dihapuskan meskipun sebanyak buih di lautan.” (HR. Bukhari no. 6403 dan Muslim no. 2691)
6. Memperbanyak tahlil
Dari Jabir bin Abdullah radhiyallahu ‘anhu berkata: Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda: “Dzikir yang paling utama adalah:
لا إلهَ إلاّ اللَّهُ
“Tiada Ilah Yang berhak disembah selain Allah.” (HR. Tirmidzi no. 3383 dan Ibnu Majah no. 3800)
Dari Abu Ayyub al-Anshari radhiyallahu ‘anhu dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda: “Barangsiapa membaca dzikir berikut ini sepuluh kali:
لا إله إلا الله وحده لا شَريكَ لَهُ، لَهُ المُلْكُ وَلَهُ الحَمْدُ وَهُوَ على كُلّ شئ قَدِيرٌ
“Tiada Ilah Yang berhak disembah selain Allah. Maha Esa tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya seluruh kerajaan dan bagi-Nya seluruh pujian dan Dia Maha Berkuasa atas segala sesuatu”
Niscaya ia seperti orang yang memerdekakan empat orang budak dari kalangan anak nabi Ismail. (HR. Bukhari no. 6404 dan Muslim no. 2693)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda: “Barangsiapa membaca dzikir berikut ini:
لا إله إلا الله وحده لا شَريكَ لَهُ، لَهُ المُلْكُ وَلَهُ الحَمْدُ وَهُوَ على كُلّ شئ قَدِيرٌ
“Tiada Ilah Yang berhak disembah selain Allah. Maha Esa tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya seluruh kerajaan dan bagi-Nya seluruh pujian dan Dia Maha Berkuasa atas segala sesuatu”
dalam sehari sebanyak 100 kali, niscaya ia seperti orang yang memerdekakan sepuluh orang budak, dicatat untuknya 100 kebaikan, dihapus atasnya 100 kesalahan, ia akan mendapatkan perlindungan dari setan seluruh hari tersebut sampai malam dan tidak ada seorang pun yang melakukan amalan yang lebih utama dari dirinya kecuali orang yang beramal [dengan amalan yang sama] yang lebih banyak darinya.” (HR. Bukhari no. 6403 dan Muslim no. 2691)
7. Memperbanyak hauqalah
Dari Abu Musa al-Asy’ari radhiyallahu ‘anhu berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda: “Maukah aku tunjukkan kepadamu salah satu perbendaharaan dari perbendaharaan-perbendaharaan surga?” Aku menjawab: “Tentu, wahai Rasulullah.” Beliau bersabda: “Yaitu ucapan:
لا حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ
“Tiada perubahan keadaan dan tiada kekuatan kecuali dengan (izin) Allah.” (HR. Bukhari no. 4205 dan Muslim no. 2704)
8. Memperbanyak istighfar
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata: Aku telah mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda:
«وَاللَّهِ إِنِّي لَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ فِي اليَوْمِ أَكْثَرَ مِنْ سَبْعِينَ مَرَّةً»
“Demi Allah, sesungguhnya aku meminta ampunan Allah dan bertaubat kepadan-Nya dalam sehari lebih dari 70 kali.” (HR. Bukhari no. 6307)
Inilah sebagian dzikir yang mudah dilakukan dalam setiap kesempatan dan besar pahalanya di sisi Allah Ta’ala. Semoga Allah Ta’ala memberikan kekuatan kepada kita untuk senantiasa membasahi lidah kita dengan dzikir-dzikir pilihan ini, khususnya pada hari raya Idul Adha dan hari-hari tasyriq. Wallahu a’lam bish-shawab. (muhibalmajdi/arrahmah.com)