MANILA (Arrahmah.com) – Presiden Filipina Rodrigo Duterte pada Senin (25/2/2019) mengatakan bahwa Gereja Katolik akan “menghilang” dalam 25 tahun, karena skandal pelecehan seksual para pastor semakin terungkap.
“Orang-orang tidak akan melupakan cara-cara pastor Katolik. Ketika mereka sedang birahi, mereka melakukan pelecehan seksual kepada biarawati. Jika mereka gay, mereka akan melakukan pelecehan seksual kepada anak laki-laki. Siapa yang butuh agama seperti itu?” kata Duterte sebagaimana dilansir Inquirer (25/2/2019).
Namun, dalam pidato yang sama, Duterte mengatakan kepada publik, untuk tidak menanggapi dengan serius pernyataannya untuk membunuh dan mencuri dari para uskup dan pendeta.
“Yang bisa saya katakan tentang itu adalah ini: Pertengkaran saya dengan Gereja Katolik bersifat pribadi. Anda, yang merupakan pecandu narkoba, jangan membahayakan para uskup dan kardinal karena mereka tidak terlibat dalam keributan politik,” katanya di Filipina.
Gereja Katolik telah mendapatkan kecaman dari Duterte karena mengkritik perangnya terhadap narkoba dan kampanye anti-kriminalitas yang brutal.
(fath/arrahmah.com)