ABU DHABI (Arrahmah.com) – Kelompok teroris Syiah Houtsi Yaman yang didukung Iran menggunakan rudal jelajah dan balistik, serta pesawat tak berawak, dalam serangan Senin di Abu Dhabi yang menewaskan tiga orang, kata duta besar UEA untuk AS pada Rabu (19/1/2022).
“Kombinasi rudal jelajah, rudal balistik, dan drone menargetkan situs sipil di UEA. Beberapa dicegat, beberapa tidak, dan tiga warga sipil tak berdosa sayangnya kehilangan nyawa mereka,” kata duta besar Yousef Al-Otaiba dalam panel yang diselenggarakan oleh Institut Yahudi untuk Keamanan Nasional Amerika, lansir Al Arabiya.
Ini menandai pengakuan pertama oleh pejabat UEA bahwa rudal digunakan oleh Houtsi dalam serangan Senin di Abu Dhabi yang menyebabkan kebakaran dan mengakibatkan ledakan tiga kapal tanker minyak, dan kebakaran lain yang terjadi di daerah baru. lokasi pembangunan Bandara Internasional Abu Dhabi.
Selain tiga korban, enam lainnya terluka.
Milisi Houtsi Yaman mengaku bertanggung jawab atas serangan itu dengan mengatakan mereka melakukan operasi “jauh di UEA,” dan juru bicara kelompok itu mengatakan mereka menembakkan lima rudal balistik dan “sejumlah besar” drone bermuatan bahan peledak di “situs sensitif” di UEA.
Otaiba mengatakan Houtsi adalah “organisasi teroris” yang menyerang warga sipil di negara “yang tidak berperang.”
“Kami telah lama meninggalkan perang Yaman. Kami masih menjadi sasaran. Dan demi transparansi, kami meminta teman-teman kami di pemerintahan [AS] dan di Kongres untuk menetapkan kembali penunjukan teroris Houtsi sebagai FTO,” tambahnya.
Pemerintahan Presiden Joe Biden mencabut sebutan teroris terhadap Houtsi yang diperkenalkan oleh mantan Presiden Donald Trump pada Januari tahun lalu. Biden juga mengumumkan untuk mengakhiri dukungan AS untuk operasi ofensif Koalisi Arab, yang dipimpin oleh Arab Saudi, yang melakukan intervensi di Yaman pada tahun 2015.
Arab Saudi dan UEA mempertahankan selama setahun terakhir bahwa mereka akan terus memperlakukan Houtsi sebagai organisasi teroris terlepas dari apakah AS memutuskan untuk menunjuk kelompok itu atau tidak. (haninmazaya/arrahmah.com)