RIYADH (Arrahmah.com) – Utusan Arab Saudi untuk Beirut mengecam “Hizbullah” pada Kamis (6/1/2022), menyerukan partai-partai politik Libanon untuk memprioritaskan kepentingan negara mereka dan mengakhiri “hegemoni teroris” kelompok yang didukung Iran.
“Riyadh berharap bahwa partai-partai politik akan memberikan prioritas pada kepentingan tertinggi Libanon dan mengakhiri hegemoni teroris ‘Hizbullah’ atas setiap aspek negara,” kata Duta Besar Arab Saudi untuk Libanon Waleed Bukhari.
Komentar Bukhari dibuat beberapa hari setelah pemimpin “Hizbullah” Hassan Nasrallah melancarkan kecaman terhadap Arab Saudi dan para pemimpinnya, menuduh mereka mengobarkan terorisme.
Berbicara pada peringatan kedua pembunuhan jenderal Iran Qassem Soleimani, Nasrallah juga mengklaim bahwa Arab Saudi mengirim pembom bunuh diri ke Suriah, Irak dan Yaman.
Pada Kamis, wakil Nasrallah menggandakan komentar serupa yang menyerang Arab Saudi.
“Aktivitas teroris ‘Hizbullah’ dan perilaku militer regional mengancam keamanan nasional Arab,” kata Bukhari dalam sebuah pernyataan kepada AFP.
Kemudian dalam sebuah wawancara dengan Al Arabiya, Bukhari mengatakan bahwa hubungan antara Beirut dan Riyadh “terlalu dalam” untuk dipengaruhi oleh komentar yang tidak bertanggung jawab.
“Kami menyerukan kepada pemerintah Libanon untuk menghentikan kegiatan yang mempengaruhi Kerajaan dan Teluk,” katanya.
Mengatakan bahwa Arab Saudi sangat ingin mendukung rakyat Libanon, Bukhari menambahkan: “[Arab Saudi] dan komunitas internasional berbagi tanggung jawab untuk menjaga stabilitas dan kedaulatan Libanon.”
Hubungan Libanon dengan negara-negara Teluk telah memburuk sejak pecahnya perang Suriah dan dukungan “Hizbullah” untuk Houtsi di Yaman.
Arab Saudi menarik duta besarnya dari Beirut, dan beberapa negara Teluk lainnya mengikuti tahun lalu setelah seorang menteri Libanon menyuarakan dukungan untuk Houtsi dan mengkritik Arab Saudi.
Menyusul komentar Nasrallah awal pekan ini, perdana menteri Libanon merilis pernyataan langka yang mengkritik “Hizbullah”.
“Demi Allah, kasihanilah Libanon dan rakyat Libanon dan hentikan [memicu] kebencian politik dan sektarian,” kata Najib Mikati dalam serangkaian tweet, menambahkan bahwa sikap Nasrallah bukanlah sikap pemerintah Libanon. (haninmazaya/arrahmah.id)