RIYADH (Arrahmah.com) – Duta Besar Arab Saudi untuk PBB, Abdullah Al-Mouallimi, pada Sabtu (19/7/2019) mengatakan bahwa negaranya tidak ingin perang dengan Iran.
Ia juga mengatakan bahwa waktunya untuk mengakhiri perang di Yaman telah tiba.
“Kami tidak ingin perang dengan Iran di Yaman atau di tempat lain,” kata Al-Mouallimi.
“Sudah saatnya perang di Yaman harus berakhir dan Houtsi harus menerima resolusi PBB 2216 dengan mengakhiri pendudukan kekuasaan tidak sah mereka di Yaman,” lanjutnya, sebagaimana dilansir Anadolu Agency.
Di hadapan perwakilan Yaman Abdullah Al-Saadi, Liga Arab, Wakil Perwakilan Tetap Emirat untuk PBB dan perwakilan dari delegasi Bahrain atas nama Kelompok Arab, Al-Mouallimi menyerahkan salinan keputusan yang diambil di KTT Arab di Mekah kepada pimpinan PBB.
Negara-negara Arab baru-baru ini mengadakan KTT di Arab Saudi untuk membahas perilaku Iran melalui agen-agennya di Yaman, Lebanon dan di tempat lain, serta keterlibatan langsungnya dalam berbagai peristiwa baru-baru ini di Teluk Arab dan Teluk Oman.
Al-Mouallimi mencatat bahwa para utusan negara-negara Arab menekankan kepada pimpinan PBB bahwa Iran harus mengakhiri perilaku provokasinya, tidak hanya di wilayah Teluk tetapi juga di Bab El-Mandeb – selat strategis antara Yaman dan Semenanjung Arab – dan wilayah Laut Merah.
Al-Mouallimi juga mengatakan bahwa Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menghargai pencapaiannya, dan ia akan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif untuk membahas masalah ini.
Mengenai inisiatif diplomatik dengan Iran, Al-Mouallimi mengatakan bahwa waktu selalu cocok untuk rekonsiliasi, namun diplomasi memerlukan landasan bersama berdasarkan hukum internasional dan perjanjian yang mencakup ‘tanpa campur-tangan’ dalam urusan negara lain.
Al-Mouallimi mengapresiasi kecaman internasional atas serangan Houtsi terhadap sasaran sipil di Arab Saudi. Namun, ia menegaskan bahwa implementasi resolusi Dewan Keamanan, termasuk resolusi yang menyerukan embargo senjata terhadap Houtsi, sangat diperlukan dan dibutuhkan.
Menjawab pertanyaan tentang dukungan negaranya kepada Cina dalam agresi terhadap Muslim Uyghur, ia mengatakan: “Tidak ada negara yang peduli tentang Muslim di seluruh dunia lebih dari Arab Saudi.”
(ameera/arrahmah.com)