Oleh: Ustadz Abu Muhammad Jibriel
(Arrahmah.com) – Perkara penting untuk terus diingat adalah:Syiah bukan Islam,ajaran Syiah adalah karangan Abdullah bin Saba’. Ajaranya adalah yang berhak menjadi pewaris Rasulullah menjadi pemimpin umat Islam hanyalah Ali bin Abi Thalib dan keturunannya. Inilah yang kemudian terkenal dengan istilah Ahlul Bait.
Orang syiah menjadikan Ahlul Bait Rasulullah shallalahu alaihi wa sallam sebagai barang dagangan, padahal mereka sama sekali tidak menghormati Ahlul Bait Rasulullah.
Ahlul bait Rasulullah adalah isetri-isteri beliau, anak-anak beliau, menantu-menantu beliau dan mertua-mertua beliau dan cucu-cucu beliau. Anak-anak beliau adalah Zainab, Rukaiyah, Ummu Kaltsum dan Fatimah Az Zhara. Abu Bakar dan Umar Radhiallahu anhuma adalah mertua beliau. Utsman dan Ali Radhillahu anhuma adalah menantu beliau. Aisyah dan Hafsah adalah dua istri beliau dari 9 isterinya.
Pertanyaannya kenapa Syiah mengkafirkan Abu Bakar, Umar, Utsman, Aisyah dan Hafsah Radhiallahu anhum? Padahal mereka semua adalah Ahlul Bait Rasulullah. Mengapa hanya keturunan Ali bin Abi Thalib dan Fatimah R.A,Hasan dan Husein saja yang dianggap Ahlul Bait Rasulullah? Kemudian Ali bin Abi Thalib mempunyai 11 orang anak antara lain bernama Hasan, Husein, Muhsin, Abu Bakar, dan Abbas, tetapi kenapa orang syi’ah hanya memuji Huein RA dan keturunannya saja yang berhak menjadi imam sampai imam 12?
Jawabannya karena Husein R.A menikah dengan salah satu dari tiga anak perempuan Raja Parsi (Yazdajir ) yang bernama Shahnzanah.Orang Parsi berkeyakinan bahwa darah ketuhanan Raja Parsi mengalir ke anaknya Shahnzanah yang menjadi istri Husain R. A. Kemudian anak-anaknya lah yang menjadi Ahlul Bait yang diagungkan oleh semua orang Syiah. Kesimpulannya bahwa orang Syiah berbohong dengan menjual nama Ahlul Bait Rasulullah, tetapi sebenarnya orang Syi’ah mengagungkan Ahlul Bait Raja Parsi. Na’uzubillahi min zalik.
Inilah kebohongan dan kedustaan Syi’ah laknatullah ‘alaihim.
(*/arrahmah.com)