JAKARTA (Arrahmah.com) – Menteri kesehatan yang pola pikir dan pola tindaknya liberal dan cabul, Nafasiah Mboi menyatakan, bahwa kondom sekarang tidak berpori jadi akan aman digunakan untuk mencegah kehamilan dan virus HIV/AIDS.
“Bila dipakai dengan tepat, benar dan konsisten, sangat efektif, hampir 100%. (Karena, red) sekarang yang dipakai adalah kondom dari latex yang tidak berpori, dan makin banyak bukti-bukti yang menunjukkan efektivitas kondom untuk pencegahan penyakit maupun kehamilan yang tidak direncanakan,” ujarnya, lansir mediaumat.com Ahad (1/12/2013).
Kontan pernyataan itu dibantah Psikiater kondang Prof. DR.dr. Dadang Hawari. Adalah dusta bahwa kondom dapat mencegah HIV/AIDS. Secara ilmiah dapat dibuktikan, virus HIV dapat menembus pori-pori lapisan kondom.
“Saya bisa pastikan salah besar! Karena kondom dibuat dari latex, berarti berserat berpori-pori. Kalau tidak berserat dan tidak berpori-pori itu dari plastik. Ukuran pori-porinya 1/60 mikron, kecil sekali. Kondom dirancang untuk Keluarga Berencana, untuk mencegah sperma. Ukuran virus di banding sperma 1/450 kali lipat. Jadi virus HIV sangat kecil sekali di banding sperma yang bentuknya seperti kecebong itu.”
Dadang pun menyatakan penelitian di Indonesia lima tahun yang lalu untuk KB dengan kondom gagal 20 persen. “Apalagi untuk HIV/AIDS! Sekarang kenyataannya, dengan menggunakan kondom ternyata semakin banyak pula yang terkena HIV/AIDS, padahal kampanye sudah bertahun-tahun, pengidap HIV/AIDS semakin banyak bukannya menurun.”
Ia juga menyebutkan hasil penelitian lain. “Di Amerika, 1/3 jumlah kondom yang beredar di pasar bocor. Kesimpulan dari penelitian dari Badan POM di Amerika tahun 2005, tidak dikampanyekan lagi kondom karena mulai gagal. Kondom untuk sperma bukan untuk virus HIV yang sangat kecil,” pungkasnya.
Aksi liberal dan cabul, kondomisasi dalam rangkaian Pekan Kondom Nasional dilaksanakan sejak tanggal 1 hingga 7 Desember 2013 sebagai rangkaian peringatan Hari AIDS se-Dunia di Indonesia. Aksi ini digagas Kementerian Kesehatan dan dilaksanakan oleh Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN) serta salah satu produsen kondom. (azm/arrahmah.com)