RIYADH (Arrahmah.id) — Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS) pada Ahad (27/8/2023) meluncurkan rencana induk untuk mengembangkan pusat logistik di negara itu. Hal ini sebagai bagian dari upaya mendiversifikasi pendapatan negara itu dari dependensi terhadap minyak.
Dikutip dari Arab News (28/8), MBS meluncurkan rencana komprehensif yang berupaya mengembangkan 59 pusat logistik yang mencakup total lebih dari 100 juta meter persegi. Pusat-pusat itu akan tersebar di berbagai wilayah, termasuk masing-masing 12 di Riyadh dan Makkah, 17 di Timur, dan 18 di wilayah lainnya.
“Putra mahkota menegaskan bahwa inisiatif ini merupakan bagian integral untuk meningkatkan hubungan perdagangan internasional Arab Saudi, terutama mengingat lokasi geografis strategis yang menjembatani Asia, Eropa, dan Afrika,” katanya menurut laporan media resmi Saudi, Saudi Press Agency.
Pusat logistik ini nantinya diharapkan akan memfasilitasi ekspor produk Arab Saudi dengan lebih cepat, dan mendukung ekosistem, e-commerce dengan memastikan koneksi yang cepat dan efisien.
Rencana tersebut juga diharapkan dapat menciptakan banyak lapangan kerja dan memperluas peran sektor swasta melalui kemitraan. Ini juga dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Negeri Raja Salman itu dan menaikan perannya di panggung global.
Pengumuman ini mengikuti peningkatan luar biasa Arab Saudi dalam Indeks Efisiensi Logistik Bank Dunia pada bulan April lalu. Dalam indeks itu, Riyadh menanjak 17 peringkat ke peringkat 38 secara global di antara 160 negara.
Selain pembangunan pusat logistik ini, Kementerian Transportasi dan Logistik meluncurkan paket inisiatif April lalu untuk meningkatkan efisiensi kinerja, merekayasa ulang prosedur, dan menerapkan tata cara terbaik demi melancarkan jaringan internasional di sektor penting ini.
Sebagai bagian dari strategi menyeluruh ini, zona logistik khusus akan didirikan di Bandara Internasional King Salman di Riyadh. Apple diumumkan sebagai investor internasional pertamanya.
Pada 2030, Kerajaan Arab Saudi bertujuan untuk menjadi salah satu dari 10 negara teratas secara global dalam indeks kinerja logistik, yang menandai tonggak sejarah penting dalam tujuan Visi 2030.
Langkah strategis ini menegaskan komitmen Arab Saudi untuk menjadi pemain utama di sektor logistik dan transportasi global, sekaligus menggarisbawahi rencana ambisiusnya untuk diversifikasi ekonomi dan kolaborasi internasional. (hanoum/arrahmah.id)