CALIFORNIA (Arrahmah.com) – Muka badak! Mungkin kata itu pantas disematkan pada dukun tua yang satu ini. Meskipun sudah dua kali mengalami kegegalan dalam meramal hari kiamat, diaman kegagalan itu disaksikan oleh seluruh dunia, tampaknya peramal kiamat asal California, Amerika Serikat, Harold Camping tidak putus asa dan dengan bodohnya kembali meramalkan bahwa “hari akhir” bakal terjadi pada 21 Oktober atau 12 hari lagi dari sekarang.
Lebih lanjut, dengan ‘ilmu sok tahunya yang dilengkapi dengan ilmu kebodohan’, lelaki tu aitu mengatakan bahwa orang-orang yang ingkar terhadap Tuhan tidak akan mengalami penderitaan lantaran dunia akan berakhir dengan cara tenang.
“Pada saat itu seluruh dunia akan hancur,” kata lelaki 90 tahun ini, Ahad, 9 Oktober 2011, dalam khotbah yang disampaikan melalui Open Forum yang disiarkan jaringan Family Radio miliknya.
Seperti yang diketahui sebelumnya, Camping sudah dua kali salah meramalkan datangnya “hari kehancuran”. Pertama pada 1994 dan terakhir pada 21 Mei lalu, ramalannya mengalami kegagalan yang sukses, yang tentu saja membuat hari tuanya dilalui dengan rasa malu yang mendunia. Setelah ramalannya gagal, dan bahkan ia sempat bersembunyi selama tiga hari, ia pun muncul dengan alasan konyol bin bodoh bin ngarang dengan mengatakan bahwa proses kiamat baru dimulai dan bakal berakhir pada 21 Oktober tahun ini.
Berbeda dengan peringatan-peringatan sebelumnya, kali ini jadwal kiamat mutakhir tidak disertai spanduk, papan iklan, atau iklan di media seperti yang dilakukan sebelumnya, sejak ‘Tuhan sudah memilih siapa saja yang bakal masuk surga pada 21 Mei lalu’. Dia merasa tidak perlu lagi mengkampanyekan soal kiamat.
Bahkan pastor dari aliran Kristen Evangelis ini sempat diserang stroke ringan awal Juni lalu saat berkhorbah di radio. Ia sempat dirawat di rumah sakit dan baru pulih awal bulan ini. Banyak orang menilai stroke itu sebagai azab dari Tuhan.
Rasanya tak perlu menanti lama untuk membuktikan kegagalan ramalannya, karena rasa malu itu sudah dipastikan akan menghampiri sejarah hidup Camping untuk kebodohan ketiga yang telah dilakukannya. Seharusnya ia banyak berdoa agar Tuhan memberikan ‘umur sedikit lebih panjang’ untuk membuktikan kebodohannya tentang ramalan hari kiamat. (rasularasy/arrahmah.com)