(Arrahmah.com) – Rezim buas Bashar Asad konsisten menunjukkan kekejamannya. Rezim Suriah terus-menerus melancarkan serangan hebat ke Aleppo setelah kegagalan gencatan senjata. Mereka bahkan mengirimkan pasukan darat untuk mengambil alih wilayah yang dikuasai oposisi itu. Menteri Luar Negeri, John Jerry, mengatakan Washington dapat menjadi satu-satunya yang berupaya untuk membuka peluang perdamaian. AS menginginkan Rusia untuk menekan pemerintah Suriah untuk menghentikan serangan udara.
Juru bicara Komite Negosiasi Tinggi Suriah, Riyad Nassan Agha mengatakan, lebih dari 600 ribu warga Suriah di Aleppo menghadapi ancaman genosida. Menurut Agha, sekitar dua juga warga orang juga hidup tanpa akses cukup untuk memenuhi kebutuhan air setelah bombardir pesawat dan jet tempur Rusia.
Penyaluran bantuan ke kawasan-kawasan yang terkepung karena perang merupakan bagian penting dalam kesepakatan gencatan senjata yang dicapai pekan lalu. Kelompok pegiat hak asasi yang bermarkas di Inggris, Pengamat Hak Asasi Suriah, mengatakan serangan atas truk-truk PBB dilaksanakan oleh pesawat tempur Suriah atau Rusia.
Sebagian besar warga sipil yang sedang kelaparan karena dikepung oleh rezim Assad, tetapi kelompok-kelompok bantuan kemanusiaan tidak bisa masuk ke wilayah yang diblokade tanpa persetujuan rezim, dan konvoi bantuan makanan harus berjalan secara bertahap dari wilayah Damaskus -yang dikendalikan rezim.
Pasukan-pasukan pro pemerintah Suriah tengah dimobilisasi untuk serangan darat ke Aleppo setelah menyerang dari empat front dalam serangan terbesar mereka sejak melancarkan kampanye merebut kembali seluruh kota itu pekan lalu, kata seorang komandan oposisi seperti dikutip Reuters. Militer Suriah yang didukung milisi-milisi Syiah sokongan Iran dan pasukan udara Rusia, melancarkan operasi besar-besaran merebut daerah timur Aleppo yang dikuasai pemberontak Kamis pekan lalu.
Kondisi yang tragis atas jeritan anak-anak yang kelaparan, dan dunia muslim menutup mata untuk melihat orang-orang yang mati karena kelaparan, apa yang dilaporkan Palang Merah bahwa sekitar 12 juta orang, termasuk 5,5 juta anak-anak membutuhkan bantuan kemanusiaan yang mendesak, ini mengonfirmasi bahwa penjajahan di Suriah sampai pada titik sangat keji. Itu adalah penderitaan yang dapat digambarkan dengan adil dalam beberapa kata dan tidak ada lebih sedikit kata-kata yang bisa bisa menggambarkan penderitaan atas kondisi mereka, karena situasi yang mereka alami berada di luar apa yang bisa dibayangkan dan dilukiskan.
Apa yang dilakukan Bashar Assad terhadap kaum muslimin di Suriah tidak akan menghentikan perjuangan rakyat Suriah untuk menegakkan negara Islam. Demikian juga berbagai konspirasi Barat yang diam-diam mendukung rezim Assad karena belum mendapatkan pengganti yang pas, tidak akan pernah melemahkan perjuangan rakyat Suriah.
Pengepungan ini adalah kejahatan perang. Pemerintah secara kolektif menghukum penduduk di wilayah itu karena adanya ‘musuh’ yakni para pejuang. Amerika dan pihak-pihak di belakangnya, Barat dan Rusia telah membolehkan organisasi dari berbagai warna untuk membantai manusia, pohon-pohon dan batu-batu, untuk mencegah pembebasan kawasan manapun di dunia Islam dari penindasan kolonialisme. Ya, inilah Amerika, di mana beberapa pihak mengharapkan pembebasan darinya, seolah-olah apa yang terjadi saat ini di negeri-negeri Muslim luput dari penglihatannya, tidak lagi melihat sejarah Amerika khususnya dan Barat umumnya yang terkenal dengan aksi-aksi terorismenya, penghancuran, pembunuhan, pengusiran rakyat, penjahan negeri, danperbudakan umat manusia.
Namun umat Islam, umat Nabi Muhammad (Saw) akan kembali menjadi umat yang terkuat, baik dengan menjadi umat yang kuat dan mulia yang menang atau menjadi umat yang hina dan rendah, hal ini dikarenakan perkataan tulus dan dapat dipercaya dari Nabi (Saw ):
“Perkara ini – yakni Islam – akan mencapai wilayah yang dapat dicapai oleh siang dan malam, dan Allah (Swt) tidak akan membiarkan setiap rumah kecuali akan memasukkan Dien ini kedalamnya, baik dengan kemulian orang-orang yang mulia atau dengan kehinaan orang-orang yang hina, kemulian yang dengannya Allah (Swt) memuliakan Islam dan kehinaan yang dengannya Allah (Swt) menghinakan kekafiran.”
Ainun Dawaun Nufus (Muslimah HTI Kab. Kediri)
(*/arrahmah.com)