BacaJuga
JAKARTA (Arrahmah.com) – Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Joseph Donovan, mengatakan bahwa AS telah berkonsultasi dengan mitra dan sekutu negaranya termasuk dengan Indonesia, sebelum Presiden AS Donald Trump mengeluarkan keputusan terkait pengakuan Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
“Kami telah berkonsultasi dengan para teman, mitra dan sekutu kami termasuk Indonesia sebelum Presiden Trump mengeluarkan keputusannya,” kata Donovan melalui keterangan tertulisnya, Kamis, (7/12/2017).
Donovan mengatakan sesuai dengan hal yang dikatakan Presiden Trump, Amerika menegaskan kembali kepada publik bahwa Amerika Serikat mendukung status quo situs suci kawasan Bukit Kuil atau Haram al-Sharif.
Menanggapi hal ini, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menegaskan bahwa pertemuannya dengan Donovan adalah komunikasi bukan bentuk konsultasi seperti yang diberitakan di media massa.
Menlu Retno menyebut memanggil Dubes AS usai wacana ini mengemuka karena Indonesia ingin AS tak merealisasikan kebijakan itu.
“Saya ingin terangkan bahwa Dubes AS berbicara kepada saya karena saya panggil. Saya sampaikan posisi Indonesia yang kemudian saya minta sampaikan kepada pemerintahnya,” kata Retno di Banten, Kamis (7/12/2017).
Retno mengatakan, saat itu Donovan sudah mendapat instruksi dari pemerintah AS yang isinya bahwa wacana itu belum pada keputusan final.
Keesokan harinya, Menlu kembali melakukan komunikasi dengan Dubes AS untuk menanyakan apakah sudah ada kepastian terkait pengumuman tersebut. Setelahnya, Menlu pun meminta untuk berkomunikasi dengan Menlu AS, Rex Tillerson untuk menekankan kembali posisi Indonesia.
“Dalam konteks konsultasi, seolah jangan sampai salah persepsi. Saya berkomunikasi ya dan itu inisiatif Indonesia untuk panggil Dubes AS di mana kita menyampaikan concern. Jadi saya mau luruskan bahwa itu hanya komunikasi,” pungkas Menlu Retno.
(ameera/arrahmah.com)