WASHINGTON (Arrahmah.id) – Rusia memandang insiden yang melibatkan salah satu jet tempur Su-27 dan pesawat tak berawak militer AS di atas Laut Hitam sebagai sebuah provokasi, duta besar Rusia untuk Amerika Serikat, Anatoly Antonov, mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dipublikasikan pada Rabu (15/3/2023).
“UAV Amerika dengan sengaja dan provokatif bergerak menuju wilayah Rusia dengan transponder yang dimatikan,” kata Antonov dalam sebuah pernyataan yang diposting di situs web kedutaannya, merujuk pada pesawat tak berawak sebagai kendaraan udara tak berawak (UAV).
“Kami melihat insiden ini sebagai sebuah provokasi,” kata Antonov kepada media Rusia pada Selasa setelah dipanggil oleh Departemen Luar Negeri AS, lansir Reuters.
Drone pengintai MQ-9 milik militer AS jatuh ke Laut Hitam pada Selasa setelah sebuah jet Su-27 Rusia menabrak baling-balingnya, kata Pentagon, insiden pertama sejak invasi Rusia ke Ukraina lebih dari setahun yang lalu.
Rusia membantah bahwa ada kontak yang terjadi dan mengatakan bahwa pesawat tak berawak tersebut jatuh setelah “melakukan manuver yang tajam”.
“Aktivitas militer AS yang tidak dapat diterima di dekat perbatasan kami merupakan hal yang memprihatinkan,” kata Antonov. “Mereka mengumpulkan informasi intelijen, yang kemudian digunakan oleh rezim Kiev untuk menyerang angkatan bersenjata dan wilayah kami.”
Antonov mengatakan bahwa pertemuannya di Departemen Luar Negeri AS bersifat “konstruktif” dan isu tentang kemungkinan “konsekuensi” bagi Rusia atas insiden tersebut tidak diangkat, demikian yang dilaporkan kantor berita RIA.
“Kami percaya bahwa penting untuk menjaga jalur komunikasi tetap terbuka,” kata Antonov mengutip pernyataan kedutaan. “Rusia tidak mencari konfrontasi dan mendukung kerja sama pragmatis demi kepentingan rakyat kedua negara.” (haninmazaya/arrahmah.id)