KABUL (Arrahmah.id) – Duta Besar Rusia untuk Afghanistan mengumumkan kedatangan hampir 40 ton bantuan kemanusiaan dari negaranya ke Kabul.
Dmitry Zhirnov, duta besar Rusia untuk Afghanistan, mengatakan bahwa pengiriman bantuan kemanusiaan kedua akan segera dikirimkan kepada pihak berwenang Imarah Islam Afghanistan, lansir Tolo News (11/11/2023).
Sementara itu, Menteri Ekonomi menyambut baik kedatangan bantuan kemanusiaan untuk para korban gempa bumi dan pengungsi Afghanistan yang telah kembali ke negara itu dari Pakistan.
Sebagai kelanjutan dari bantuan untuk para korban gempa bumi dan pengungsi Afghanistan, kali ini, Rusia dan Pusat Perdagangan Afghanistan di Moskow, bekerja sama dengan Kementerian Pertahanan Rusia, mengirimkan pengiriman pertama bantuan kemanusiaan, yang mencakup 40 ton bahan mentah, kepada pihak berwenang Imarah Islam di Kabul.
Duta Besar Rusia untuk Afghanistan menganggap bantuan kemanusiaan penting bagi warga Afghanistan dan mengatakan bahwa dalam waktu dekat, pengiriman bantuan kemanusiaan kedua dari negara mereka akan diserahkan kepada otoritas Imarah Islam Afghanistan.
“Saya mengenal orang-orang Afghanistan sebagai teman saya, dan selalu begitu, dan itulah mengapa bantuan seperti ini sangat penting. Saya yakin bahwa bantuan kemanusiaan ini akan memenuhi kebutuhan rakyat Afghanistan, mengingat musim dingin akan segera tiba di sini,” kata Dmitry Zhirnov, duta besar Rusia untuk Afghanistan.
Para pejabat pusat perdagangan Afghanistan di Moskow mengatakan bahwa tujuan dari bantuan kemanusiaan ini adalah untuk mengatasi sebagian dari masalah para korban gempa dan pengungsi Afghanistan yang terusir dari Pakistan.
“Bantuan ini harus didistribusikan kepada para pengungsi yang telah diusir dari Pakistan, dan saya berterima kasih kepada pemerintah Rusia yang telah bekerja sama dengan kami dalam hal transportasi,” ujar Abdul Naafe Alokozay, kepala pusat perdagangan Afghanistan di Moskow.
“Saya berterima kasih kepada pemerintah Rusia dan serikat pekerja mereka atas bantuan besar mereka kepada kami dalam situasi ini,” kata Mohammad Abbas Akhund, Menteri Manajemen Bencana.
Pada saat yang sama, Menteri Ekonomi menyambut baik kedatangan bantuan kemanusiaan untuk para pengungsi Afghanistan dan korban gempa bumi, tetapi menyebut deportasi paksa para pengungsi Afghanistan oleh pihak berwenang Pakistan bertentangan dengan hukum imigrasi.
“Deportasi paksa bertentangan dengan hukum imigrasi dan persaudaraan Islam dan juga bertentangan dengan kasih sayang manusia dan bertetangga yang baik. Tidak ada keraguan bahwa Imarah Islam telah berulang kali meminta agar proses pengusiran pengungsi Afghanistan dihentikan,” ujar Din Mohammad Hanif, Menteri Ekonomi.
Beberapa analis ekonomi juga tidak menganggap bantuan yang diberikan kepada para pengungsi Afghanistan yang dideportasi dari Pakistan sudah cukup.
“Bantuan darurat dan bantuan kemanusiaan setidaknya dapat menyelesaikan masalah mereka untuk beberapa hari, tetapi dalam jangka panjang, mereka membutuhkan bantuan keuangan, mereka harus dibantu dengan cara yang permanen, mereka harus memiliki tempat tinggal dan pekerjaan,” ujar Abdulnasir Reshtya, seorang analis ekonomi. (haninmazaya/arrahmah.id)