JAKARTA (Arrahmah.com) – Duta Besar Israel untuk Singapura, Amira Arnon “kebakaran jenggot” ketika mengetahui kunjungannya ke Jakarta pada Maret 2011 lalu bocor ke media. Meskipun tak puny aalibi yang jelas dan bukti, ia mengaku sangat kecewa dan menyebut situs berita tersebut telah menulis sebuah kebohongan.
Ia mengaku sangat kecewa karena berita yang ditulis tempointeraktif dianggap tidak betul.
Diplomat perempuan tersebut tidak mau berkomentar soal hasil kunjungannya bersama rombongan pengusaha asal negeri Zionis ke Jakarta.
“Semua yang Anda tulis tidak benar. Saya sudah membaca artikel itu,” kata Amira seperti yang diungkapkan kepada Tempo pada, Senin (18/7/2011).
Kunjungan Amira ke Indonesia memang sangat mengejutkan lantaran Indonesia dan Israel tidak memiliki hubungan diplomatik Jadi tidak dibenarkan seorang pejabat Pemerintah Israel mendapat visa untuk datang ke Jakarta.
Informasi kehadiran Amira ke Jakarta pada 20-27 Maret lalu itu disampaikan oleh seorang duta besar dari Timur Tengah. Ia mengaku didatangi oleh Amira di kantornya pada 22 Maret pagi. Namun, Amira menolak memberi tahu diplomat itu bagaimana ia bisa memperoleh visa.
Menurut diplomat yang tidak mau disebutkan identitasnya itu, Amira datang untuk menawarkan teknologi pertanian terbaru dari Israel. Ia juga dijadwalkan bertemu pihak Kadin (Kamar Dagang dan Industri).
Amira yang dihubungi berkali-kali tidak bisa dimintai konfirmasinya. Namun bertentangan dengan respon Amira, Wakil Duta Besar Israel untuk Singapura, Nihal Sharee membenarkan kunjungan bosnya ke Jakarta. Ia mengatakan bahwa Amira datang dalam kapasitas pribadi untuk menemai rombongan pengusaha Israel.
Kalau sudah demikian berarti Dubes Israel telah melakukan pelanggaran imigrasi karena sudah jelas ia tidak bisa mendapat visa karena hubungan diplomatik Indonesia dan Israel. (TI/arrahmah.com)