INNSBRUCK (Arrahmah.id) – Sebuah video yang direkam secara rahasia telah mengungkapkan bahwa duta besar ‘Israel’ untuk Austria, David Roet, menyarankan untuk mengeksekusi anak-anak Palestina, dan menuduh mereka membawa senjata.
Dalam pertemuan tertutup dengan komunitas Yahudi di Innsbruck pada Kamis (20/3/2025), Roet menyatakan bahwa remaja yang membawa senjata api atau granat “harus dihukum mati.” Sementara ia tidak memberikan bukti adanya anak-anak yang membawa senjata di Gaza.
Video tersebut direkam dua hari setelah ‘Israel’ melanggar gencatan senjata di Gaza pada 18 Maret. Saat itu, ‘Israel’ telah membunuh lebih dari 500 warga Palestina, termasuk lebih dari 200 anak-anak.
Roet membantah bahwa tentara ‘Israel’ menyebabkan jatuhnya korban sipil di Gaza. Ia berkata: “Jika Anda percaya bahwa tidak ada [orang] yang tidak terlibat di Gaza… Anda percaya bahwa ‘Israel’ secara sengaja menargetkan bayi, yang mana itu tidak benar.”
Menurut UNICEF, ‘Israel’ telah membunuh lebih dari 14.500 anak Palestina di Gaza sejak Israel melancarkan serangannya pada 7 Oktober 2023. Jumlah ini tidak termasuk anak-anak yang terbunuh setelah ‘Israel’ melanggar gencatan senjata.
Secara keseluruhan, ‘Israel’ telah menewaskan lebih dari 50.000 warga Palestina dan melukai 113.000 orang sejak pemboman dimulai. Setidaknya 10.000 orang masih hilang, kemungkinan terkubur di bawah reruntuhan.
Roet juga mempertanyakan apakah Eropa harus berinvestasi dalam pembangunan kembali Gaza. Ia menyarankan daerah kantong itu akan dihancurkan lagi, sehingga menjadi normalisasi gagasan bahwa ‘Israel’ melakukan genosida untuk memusnahkan rakyat Palestina.
“Apakah Eropa akan cukup gila untuk menginvestasikan uang lagi di Gaza? Jadi kita harus menghancurkannya lain kali,” katanya.
Ia juga mengklaim bahwa ia berhubungan langsung dengan Kanselir Austria Christian Stocker melalui WhatsApp. Menurut Roet, Stocker berusaha meyakinkannya bahwa hubungan Austria dengan ‘Israel’ akan tetap kuat.
Aktivis yang merekam pertemuan tersebut mengecam pernyataan Roet.
“Saya merasa muak dengan ketenangan dalam suara Roet saat ia membuat pernyataan ini. Tidak ada yang protes saat ia mengusulkan hukuman mati untuk anak-anak,” kata mereka.
“Ini menunjukkan betapa korupnya masalah ini ketika mereka yang berkuasa mengusulkan kejahatan perang sebagai solusi. Untuk mengakhiri penderitaan, kita harus menantang para psikopat fasis yang mendapat keuntungan dari kesepakatan imperialis dan membuat kita saling bermusuhan.” (zarahamala/arrahmah.id)