COTABATO (Arrahmah.com) – Saat ummat Islam melakukan sholat Idul Adha kemarin (8/12), dua helikopter militer Philipina berputar-putar rendah di atas kepala para jamaah.
Peristiwa terjadi di bawah pukul 7 saat ummat Islam Mindanao berkumpul dalam lapangan terbuka, melakukan ibadah Sholat Ied. Tiba-tiba suara gaduh datang berasal dari dua helikopter ang merusak konsentrasi jamaah yang hadir, yang jumlahnya mencapai ribuan. Mereka merasa khawatir helicopter tersebut membombardir mereka yang berada di bawahnya. Khutbah yang disampaikan khatib pun akhirnya tidak terdengar di telingan jamaah.
Idul Fitri dan Idul Adha merupakan dua perayaan besar yang dilakukan ummat Islam.
“Apapun motif di balik itu, dua helikopter tersebut telah mengganggu ummat Islam saat tengah melakukan ibadah dan menunjukkan kepada kami bahwa Pemerintah Philipina tidak memiliki rasa hormat terhadap Muslim Moro,” ujar salah satu jamaah yang hadir dengan nada marah.
Untuk mengingatkan, saat perayaan Idul Adha di tahun 2003, Angkatan Perang Philipina membombardir ummat Islam yang tengah melaksanakan sholat Ied di kompleks Buliok.
Di Juli 2000, Angkatan perang Presiden Joseph Estrada melempari kamp Abubakar dengan babi dan minuman beralkohol, untuk menghina Islam dan muslim Moro. 11 Februari 2003, saat Idul Adha, Presiden Arroyo memerintahkan pasukannya untuk menyerang MILF di kompleks Buliok, Maguindanao, Cotabato Utara. Salamat Hashim tengah menyampaikan khutbah, lalu tiba-tiba sejumlah mortir dan artileri udara menyerang mereka. (Hanin Mazaya/arrahmah.com)