BANDIPORA (Arrahmah.com) – Dua pengunjuk rasa telah tewas dan puluhan terluka dalam bentrokan dengan pasukan keamanan di wilayah Kashmir yang diduduki India.
Salah satu pengunjuk rasa tewas pada Selasa (13/9/2016) setelah dipukuli kepalanya di utara distrik Bandipora, ujar seorang polisi mengatakan kepada kantor berita AP.
Pengunjuk rasa lainnya tewas oleh amunisi pelet yang ditembakkan dari senapan di Shopian, selatan Kashmir.
Setidaknya 60 orang terluka dalam bentrokan di 10 tempat berbeda di wilayah Kashmir yang diduduki India yang saat ini masih berada di bawah jam malam, lansir Al Jazeera.
Kebanyakan orang tinggal di dalam rumah meskipun ummat Islam di sana seharusnya merayakan Hari Raya Idul Adha, sementara di Srinagar, ibukota Kashmir yang diduduki India, pasar sangat sepi.
Otoritas tidak mengizinkan Sholat Ied berjamaah di lapangan Masjid-masjid besar di Kashmir, namun warga di sana tetap mengadakan Sholat Ied di lingkungan kecil mereka.
Jam malam tampaknya telah mengagalkan rencana pawai yang direncanakan oleh para pemimpin gerakan kemerdekaan ke kantor PBB di Srinagar.
Ribuan orang telah melakukan aksi unjuk rasa menentang India di Kashmir hampir setiap harinya sejak pembunuhan seorang pemimpin pejuang Kashmir dalam baku tembak dengan tentara pendudukan pada 8 Juli lalu.
Kashmir telah terbagi antara India dan Pakistan sejak keduanya memperoleh kemerdekaan dari pemerintah Inggris pada tahun 1947. Keduanya mengklaim wilayah tersebut secara penuh.
Beberapa kelompok bersenjata telah melakukan perlawanan terhadap tentara pendudukan India-saat ini berjumlah sekitar 5.000 personil yang dikerahkan di Kashmir-menuntut kemerdekaan bagi wilayah tersebut. (haninmazaya/arrahmah.com)