SRINAGAR (Arrahmah.id) — Dua tokoh kelompok perlawanan Kashmir Kashmir dilaporkan tewas dalam insiden berbeda di Pakistan dan Afghanistan. Keduanya ditetapkan sebagai buronan penting yang dicari pemerintah India.
Dilansir Kashmir Life (21/2/2023), kedua tokoh tersebut adalah Bashir Ahmad Peer alias Imtiyaz Alam, komandan kelompok Hizbul Mujahideen, tewas di di Rawalpindi, Pakistan, dan Ejaz Ahmad Ahanger, seorang militan kelahiran Kashmir, yang dibunuh di Afghanistan selatan.
Menurut laporan yang diterima Kashmir Life, Peer dibunuh pada Senin (20/2) malam di luar sebuah toko di Rawalpindi oleh penyerang dalam jarak dekat.
Menurut laporan itu, Peer dibunuh oleh militan dari organisasi saingan setelah adanya ketidaksepakatan atas berbagai masalah.
“Peer berpartisipasi dalam sejumlah kelompok propaganda online untuk menyatukan mantan militan Islam dan kelompok perlawanan lainnya untuk perluasan kegiatan Hizbul Mujahideen, Lashkar-e-Toiba, dan kelompok Islam lainnya,” kata pernyataan itu.
Ejaz Ahmad Ahanger dilaporkan tewas pekan lalu. Pihak berwenang telah memberi tahu keluarga bahwa pemimpin militan itu tewas.
“Polisi memanggil kakak laki-laki saya untuk mengabarinya beberapa hari yang lalu. Saya tidak tahu apakah ini benar atau tidak, tetapi saya menangis sejak saat itu,” kata Fahmida Shafi, saudara perempuan Ahanger, kepada The Print.
Intelijen Afghanistan telah mengidentifikasi Ahanger sebagai dalang bom bunuh diri Muhammad Muhsin pada Maret 2020, yang merenggut nyawa seorang penjaga keamanan dan 24 jamaah di Gurdwara Kart-e Parwan di Kabul.
Ijas Kallukettiya Purayil, mantan dokter gigi dari Kasargod di Kerala, juga diduga melakukan serangan bunuh diri di Jalalabad di bawah arahan Ahanger.
Selain kedua anaknya, Sabira Ahanger yang lahir pada 1997, dan Tooba Ahanger yang lahir pada 2001, Ejaz dikabarkan meninggalkan istri pertamanya, Rukhsana Ahanger.
Seorang penduduk Srinagar, Ahangar ditetapkan sebagai teroris oleh India pada Januari 2023. Dia adalah anggota kelompok militan Islamic State (ISIS) yang sebelumnya dipenjara di Afghanistan dan melarikan diri dari penjara setelah Kabul jatuh ke tangan Taliban. Laporan Print mengatakan Ahanger menikah tiga kali sejak 1995.
India mengatakan Ahanger dicari oleh polisi Jammu dan Kashmir karena hubungannya dengan Al Qaeda dan kelompok militan lainnya. Dia diduga telah terlibat dalam memulai kembali saluran ISIS di India. Selain itu, ia dituduh membangkitkan semangat para militan di Kashmir untuk menggencarkan perlawanan terhadap India. (hanoum/arrahmah.id)