MANILA (Arrahmah.com) – Dua orang salibis angkatan laut AS dan seorang marinir Filipina tewas dalam sebuah ledakan tepi jalan di Filipina selatan pada kata para pejabat yang kemungkinan serangan oleh tersangka al-Qaida-linked militan.
Untuk kedua kalinya tentara AS terbunuh di Filipina selatan dalam akibat serangan mujahidin Abu Sayyaf sejak pasukan kontraterorisme Amerika dikerahkan ke wilayah tersebut pada tahun 2002, dan yang pertama selama tujuh tahun.
Juru bicara militer, Letnan Kolonel Romeo Brawner mengatakan bahwa ledakan tersebut menyerang konvoi militer Filipina yang saat itu sedang bergabung dengan pasukan AS menuju desa Kagay, kota Indanan, Julu.
Mayor Jenderal Benjamin Dolorfino, panglima militer Filipina yang menangani ‘kontraterorisme’ mengatakan bahwa pasukan Amerika telah lama menjadi target penyerangan di selatan, dan ledakan Selasa kemarin kemungkinan besar tidak akan menyebabkan Washington mengubah tekadnya untuk mempertahankan pasukan di sana.
Diperkirakan 600 tentara AS saat ini ditempatkan di Filipina, terutama di operasi militer garis depan bagian selatan Filipina yang memang diarahkan untuk menangani mujahidin Abu Sayyaf dan Jemaah Islamiyah. (althaf/ap/ansar/arrahmah.com)