MALI (Arrahmah.com) – Dua tentara Prancis di Mali tewas Sabtu (5/9/2020) ketika kendaraan lapis baja mereka menginjak IED.
Seorang tentara lainnya ikut terluka dalam ledakan yang terjadi di provinsi Tessalit, wilayah timur laut Kidal.
Presiden Emmanuel Macron, sebagaimana dikutip dari AFP pada 5 September 2020, memberikan penghormatan kepada dua tentara anggota resimen pasukan terjun payung yang tewas.
Dia juga menyerukan agar transisi cepat pemerintahan dari junta militer ke sipil segera terjadi pasca penggulingan Presiden Ibrahim Boubacar Keita dalam kudeta pada 18 Agustus.
Politisi senior Prancis dan perwira militer khawatir bahwa kudeta militer bulan lalu akan semakin mengguncang negara Afrika Barat itu dan juga memperburuk situasi karena semakin banyak militan Islam yang beroperasi di Mali dan Sahel.
Prancis sendiri telah mengerahkan lebih dari 5.000 tentara di Afrika Barat sebagai bagian dari operasi militer Barkhane untuk memerangi militant Islamis yang dengan Islamic State dan Al Qaeda.
Secara total, 45 tentara Prancis telah tewas ketika bertugas di wilayah tersebut sejak 2013, menurut militer Prancis. (hanoum/arrahmah.com)