KUNAR (Arrahmah.id) – Dua sekolah di distrik Sarkano, provinsi Kunar, yang telah ditutup karena tembakan roket dari pasukan Pakistan dan konflik di masa lalu, telah dibuka kembali setelah delapan tahun.
Para pejabat dari Direktorat Pendidikan Kunar menyatakan bahwa dengan kembalinya penduduk setempat, sekolah-sekolah tersebut telah diaktifkan kembali, dan mereka menjamin penyediaan lebih banyak fasilitas di sektor pendidikan, lansir Tolo News (8/5/2024).
Khan Gul Obaid, direktur pendidikan distrik Sarkano, mengatakan, “Semakin banyak keluarga yang kembali; saat ini, 70 siswa sedang menempuh pendidikan di sekolah menengah Nawah dan 30 siswa di sekolah dasar desa Kamar.”
Mohibullah Heidari, kepala Departemen Pendidikan Kunar, menjelaskan, “Ketika keluarga bermigrasi, anak-anak mereka ikut serta, jika tidak ada anak, sekolah kami harus tutup. Masalah utama adalah penembakan yang luas dari Pakistan; selama konflik, bahkan daerah belakang pun ditembaki, yang menyebabkan penutupan sekolah-sekolah kami.”
Penduduk setempat telah menyatakan kegembiraannya atas pengaktifan kembali kedua sekolah tersebut, namun mereka juga mendesak para pejabat Imarah Islam untuk mengatasi tantangan yang masih ada.
Hazratullah, seorang guru, mengatakan, “Keluarga-keluarga lain juga kembali, dan jumlah siswa semakin bertambah. Masalah kami adalah kurangnya kertas dan buku; kami berharap pemerintah akan membantu kami mengatasi masalah ini dengan persediaan buku dan kertas.”
Habibullah, seorang warga setempat, mengatakan, “Kami membutuhkan lebih banyak guru di sini, dan buku-buku serta pena harus disediakan untuk para siswa.”
Ziaur Rahman, seorang warga lokal berusia 35 tahun yang tidak sempat mengenyam pendidikan, mengantar anak-anaknya ke sekolah setiap pagi demi masa depan yang lebih cerah. Ia mengatakan bahwa satu-satunya harapannya adalah pendidikan bagi anak-anaknya.
Warga setempat lainnya, mengatakan, “Saya membawa anak-anak saya dari daerah yang tinggi untuk mendapatkan pendidikan di sini.”
Menurut statistik dari Direktorat Pendidikan Kunar, saat ini terdapat 440 sekolah aktif di provinsi ini, dengan 229.000 siswa yang terlibat dalam pembelajaran. (haninmazaya/arrahmah.id)