KABUL (Arrahmah.com) – Seorang pembantu senior presiden boneka Afghan, Hamid Karzai, dan anggota parlemen Afghan tewas di Kabul dalam sebuah serangan yang diklaim oleh Mujahidin Imarah Islam Afghanistan (IIA).
Jan Mohammad Khan, seorang mantan gubernur provinsi Uruzgan yang dianggap sebagai penasehat penting presiden dan Mohammad Hashim Watanwal, seorang anggota parlemen, tewas dalam serangan yang dilakukan malam hari di rumah Khan oleh dua orang bersenjata, ujar Jenderal Zahir Wardak, pejabat kementrian pertahanan.
Mujahidin IIA mengaku bertanggung jawab pada Senin (18/7/2011) untuk kematian dua orang itu, mereka mengatakan bahwa Khan telah membayar perbuatannya, ujar juru bicara IIA kepada AFP melalui panggilan telepon.
Situs unjustmedia juga melaporkan bahwa IIA mengaku bertanggung jawab atas tewasnya dua orang tersebut dan menuliskan bahwa rincian peristiwa akan dipublikasikan kemudian.
Kementrian dalam negeri Afghan mengklaim bahwa seorang polisi dan dua penyerang juga tewas dalam peristiwa tersebut. Pihak Mujahidin belum mengeluarkan statemen resmi terkait laporan ini.
Karzai sangat kehilangan
Khan pindah ke Kabul pada tahun 2006 setelah bertugas sebagai gubernur provinsi Uruzgan yang dirusak dengan kontroversi dan kasus korupsi.
Sedang watanwal, mantan anggota rezim komunis, terpilih sebagai anggota parlemen Afghanistan pada tahun 2005. Dia dilaporkan kembali ke negaranya setelah menghabiskan waktu di luar negeri saat Taliban berkuasa, di Pakistan dan Barat.
“Ini adalah pukulan berat secara pribadi kepada Karzai karena Khan berasal dari suku yang sama dengan presiden,” ungkap reporter Al Jazeera.
Khan dan Watanwal merupakan pejabat boneka Afghan terakhir yang dibunuh. Pekan lalu, Ahmad Wali Karzai, seorang kerabat presiden, kepala dewan provinsi Kandahar yang berpengaruh, juga tewas di rumahnya oleh seorang teman dekatnya.
IIA mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan Wali Karzai, mengatakan bahwa Sadar Mohammad, sang pelaku, telah berhubungan dengan IIA.
Dilaporkan bahwa Khan juga merupakan seorang tangan kanan Wali Karzai. (haninmazaya/arrahmah.com)