BAGHDAD (Arrahmah.com) – Dua roket Katyusha menghantam daerah di dekat kedutaan AS di Zona Hijau ibu kota Irak yang dijaga ketat, yang menampung gedung-gedung pemerintah dan misi asing, tetapi tidak menimbulkan korban, kata militer Irak.
Sirene segera terdengar di kompleks Amerika di daerah yang menampung para diplomat dan pasukan, menurut sumber militer pada Rabu malam (8/1/2020), seperti dilansir AFP.
Serangan itu terjadi hampir 24 jam setelah Teheran meluncurkan rudal balistik di pangkalan Irak yang menampung pasukan Amerika dan pasukan koalisi lainnya, yang tidak menyebabkan korban.
Serangan di pangkalan militer tersebut sebagai pembalasan atas serangan pesawat tak berawak AS yang menewaskan jenderal Iran Qassem Soleimani dan komandan Irak Abu Mahdi Al-Muhandis pekan lalu.
Al-Muhandis telah menjadi wakil kepala Hashed As-Shaabi, jaringan kelompok bersenjata Irak yang memiliki hubungan dekat dengan Teheran.
Amerika Serikat menuduh kelompok-kelompok Hashed berada di balik serangkaian serangan roket ke kedutaan besar AS di Baghdad dan pangkalan yang menampung pasukan Amerika di seluruh negara itu.
Pada Rabu, faksi garis keras Hashed bersumpah mereka juga akan membalas dendam atas serangan AS.
Ketua Paramiliter Qais Al-Khazali -dimasukkan dalam daftar hitam sebagai “teroris” oleh AS- mengatakan respon Irak terhadap AS “tidak akan kurang dari ukuran respon Iran.”
Harakat Al-Nujaba, salah satu faksi yang juga tergabung dalam Hashed As-Shaabi, bersumpah untuk membalas kematian Al-Muhandis.
“Untuk prajurit Amerika: Jangan tutup matamu. Balas dendam untuk martir Muhandis akan terjadi di tangan warga Irak- sampai tentara terakhir di antara kamu pergi,” katanya. (haninmazaya/arrahmah.com)